Pemerintah tengah mencari cara agar masyarakat mau mengkonversi alias modifikasi motor berbahan bakar BBM menjadi kendaraan listrik. Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah ialah besaran subsidi sebesar Rp 7 juta.
Saat ditanya mengenai wacana kenaikan subsidi menjadi Rp 10 juta, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, pihaknya akan melihat apakah besaran subsidi yang ada saat ini kurang atau tidak.
"Kita per sekarang (subsidi) Rp 7 juta kan, tapi kita lagi melihat kok Rp 7 juta tidak banyak yang daftar apakah memang ini kurang atau seperti apa," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (28/8/2023).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan, persoalan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya akan dirapatkan lagi. Dia mengatakan, berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah memiliki macam-macam solusi.
Dari Kementerian ESDM, kata dia, ingin agar banyak orang memakai kendaraan listrik. Pihaknya sendiri mengkaji kenaikan subsidi konversi motor listrik.
"Kita coba inginkan lebih banyak lagi orang pakai motor listrik mengurangi dari BBM, tentunya kita pengin ya, nanti apakah bisa lebih naik lagi, itu yang kita coba, masih dalam diskusi semuanya ya," ujarnya.
Saat ditanya apakah subsidi konversi ini naik jadi Rp 10 juta, pihaknya masih mengkajinya. Dia bilang, pada tahun ini pihaknya menargetkan konversi motor listrik sebanyak 50.000 unit.
"Nanti kita lihat per tahun ini kan kita masih punya target 50 ribu ya, tapi ntar kita lihat ya, dengan keadaan ini tapi kan kita punya pikiran untuk meningkatkan (subsidi) itu," ujarnya.
Lihat Video 'Heru Budi Imbau ASN Eselon IV Pakai Motor Listrik: Cicil dong':
(acd/das)