ASEAN Centre for Energy (ACE) dan The Energy Foundation China (EFC) telah bergandengan tangan dalam kemitraan yang signifikan untuk mempercepat transisi energi dan memastikan keamanan energi di kawasan ASEAN.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Direktur Eksekutif ACE Nuki Agya Utama dan CEO The Energy Foundation China Zou Ji di sela-sela Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-41 (AMEM-41) yang diadakan di Bali, Indonesia, bertepatan dengan Forum Bisnis Energi ASEAN (AEBF) 2023.
Nuki menggarisbawahi pentingnya kemitraan ini, juga menggarisbawahi potensi untuk mendorong masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk kawasan ASEAN. Dia menekankan, "Dengan bergandengan tangan, kami siap untuk memanfaatkan keahlian dan sumber daya bersama kami, menegaskan kembali komitmen kami terhadap kerja sama energi," ucapnya dalam keterangan resmi dikutip Senin (28/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat lanskap energi yang berkembang, ACE dan EFC merasakan momen yang tepat untuk kolaborasi yang lebih dalam. Upaya gabungan mereka dedikasikan untuk memastikan keamanan, keandalan, dan keterjangkauan energi untuk kawasan ASEAN. Prinsip utama kemitraan mereka adalah tujuan bersama untuk memfasilitasi tujuan Rencana Aksi ASEAN untuk Kerja Sama Energi (APAEC). Hal ini juga sejalan dengan Deklarasi Bersama Menteri, yang menekankan pentingnya transisi energi, peningkatan ketahanan, inovasi, dan kerja sama.
"Dengan 24 tahun pengalaman bekerja di China dan pengetahuan mendalam tentang hubungan ekonomi-energi-lingkungan, EFC berusaha untuk mencapai kemakmuran dan iklim yang aman melalui pengembangan energi berkelanjutan. Berdasarkan perjanjian ini, EFC dan ACE akan bekerja sama untuk mendukung mendorong tujuan energi bersih dan memperkuat aksi iklim di negara-negara ASEAN dan China. Kami akan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan utama di kawasan ini untuk meningkatkan investasi energi rendah karbon, mempromosikan pertumbuhan ekonomi hijau dan mencapai transisi yang adil dengan meningkatkan koordinasi kebijakan, memfasilitasi dialog Track-II dan memperkuat kerja sama industri di antara negara-negara ASEAN dan China," kata Zou Ji.
MoU ini berfungsi sebagai penegasan tentang betapa pentingnya transisi energi, peningkatan ketahanan, inovasi, dan upaya kolaboratisi kedua belah pihak ini. MoU ini juga menandakan inisiasi perjalanan kolektif yang berpotensi untuk memberikan kontribusi besar bagi wilayah tersebut. Saat ACE dan EFC memulai kolaborasi ini, fokus bersama mereka pada transisi energi bersih dan keamanan energi siap untuk membawa ASEAN menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan tangguh.
(das/das)