Dunia kini sedang bertransisi menuju ekonomi net-zero. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan upaya dan kolaborasi bersama antara badan-badan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil. Negara-negara ASEAN memiliki peluang yang unik untuk mengembangkan sistem energi berkelanjutan yang dapat mendukung pembangunan sekaligus mengatasi tujuan perubahan iklim.
Cluster Chief Executive Officer, Indonesia dan ASEAN Markets (Australia, Brunei, the Philippines), Standard Chartered Andrew Chia menjelaskan dibutuhkan kolaborasi aktif antara pemerintah dan sector swasta, dan juga komitmen Standard Chartered untuk mempercepat transisi ASEAN menuju net zero.
"Untuk membuat perubahan nyata dengan kecepatan dan skala yang diperlukan, kekuatan industri perbankan harus dimanfaatkan untuk menyalurkan modal ke tempat yang paling membutuhkan dan membiayai teknologi dan model bisnis baru yang dapat mendukung solusi masa depan," kata dia dalam siaran pers, ditulis Kamis (7/9/2023).
Standard Chartered telah hadir selama lebih dari 150 tahun di sejumlah negara di ASEAN, dan kami baru saja merayakan kehadiran kami selama160 tahun di Indonesia. Kami sangat berkomitmen dan memiliki rekam jejak yang telah terbukti dalam transaksi keuangan berkelanjutan di seluruh wilayah operasional kami, termasuk pendanaan bersama untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di Asia Tenggara di Cirata, Indonesia senilai US$ 112 juta.
Diskusi panel pertama berfokus pada upaya bersama di kawasan ASEAN mencapai emisi nol bersih, serta perkembangan, peluang dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai hal tersebut. Diskusi tersebut turut mencakup perihal kerangka kebijakan, peluang untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga untuk mempercepat transisi dan memposisikan ASEAN sebagai pemeran dinamis dalam gerakan global menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Tentang bagaimana ASEAN dapat memanfaatkan peluang di kawasan tersebut untuk lebih mempercepat transisi net zero Rino Donosepoetro, Vice Chairman, ASEAN, Standard Chartered mengatakan untuk menarik modal yang diperlukan dari negara maju untuk membantu transisi yang dilakukan negara berkembang akan menjadi sebuah tantangan dan memerlukan kolaborasi yang seimbang antara sektor publik dan swasta.
Sesi panel kedua berfokus pada upaya transisi energi di seluruh Kawasan ASEAN dan beragam peluang yang ditawarkan energi terbarukan di berbagai sektor. Diskusi tersebut membahas sejumlah praktik terbaik proyek transisi energi di ASEAN dan tantangan yang dihadapi dalam perjalanan transisi.
Tentang bagaimana ASEAN dapat berkontribusi terhadap masa depan yang berkelanjutan. Head Corporate Commercial and Institutional Banking Indonesia Standard Chartered Prashant Hampihallikar mengatakan ketika dunia sedang menyesuaikan diri menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan kebutuhan untuk pembangunan berkelanjutan, perusahaan-perusahaan ASEAN berada di titik penghubung antara peluang dan tanggung jawab.
"Kawasan ASEAN dan sekitarya banyak menawarkan peluang pendanaan kolaboratif untuk mengakselerasi transisi menuju net zero," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT