Perusahaan minyak global, British Petroleum (BP), mengumumkan pengunduran diri Chief Executive Officer (CEO) Bernard Looney pada Selasa (12/9/2023). Alasannya lantaran Looney sempat menyembunyikan fakta tentang hubungan pribadinya dengan sejumlah rekan kerjanya.
Dilansir dari CNN Business, Rabu (13/9/2023), Looney mengundurkan diri setelah belum genap 4 tahun menduduki posisinya itu. Chief Financial Officer (CFO) BP, Murray Auchincloss, akan mengisi posisi sebagai CEO untuk sementara. Saham perusahaan pun ditutup 1,3% lebih rendah pada hari Selasa kemarin.
"Pada bulan Mei 2022, Dewan menerima dan meninjau tuduhan, dengan dukungan penasihat hukum eksternal, terkait dengan perilaku Pak Looney sehubungan dengan hubungan pribadi dengan rekan-rekan perusahaan. Informasi tersebut berasal dari sumber anonim," bunyi pernyataan perusahaan.
Selama peninjauan tersebut, Looney mengungkapkan bahwa ia sempat menjalin sejumlah hubungan dengan rekan kerjanya, sebelum menjadi CEO. Namun demikian, tidak ditemukan pelanggaran kode etik perusahaan.
Selain itu, BP juga menerima laporan atas tuduhan serupa baru-baru ini. Atas kondisi ini, perusahaan telah memuli penyelidikan, yang hingga saat ini masih berlangsung.
"Tuan Looney hari ini memberi tahu perusahaan bahwa dia sekarang menerima bahwa dia tidak sepenuhnya transparan dalam pengungkapan sebelumnya," kata pernyataan itu.
"Dia tidak memberikan rincian tentang semua hubungan dan menerima bahwa dia berkewajiban untuk mengungkapkan lebih lengkap," lanjut pernyataan tersebut.
Looney sendiri mulai bekerja di perusahaan minyak dan gas itu pada tahun 1991, tepatnya pada usia 21 tahun. Ia menghabiskan seluruh karirnya di BP dan dipromosikan menjadi CEO pada bulan Juli 2020. Pada kala itu, ia mengawasi upaya transisi menjadi perusahaan energi terintegrasi dengan fokus pada pengurangan emisi.
Looney mengambil peran ini dengan rencana besar untuk mencapai nol emisi bersih pada tahun 2050 dan menghabiskan miliaran dolar untuk energi terbarukan. Di bawah kepemimpinannya, BP menjadi satu-satunya perusahaan minyak besar yang mempunyai tujuan mengurangi produksi minyak dan gas pada dekade ini.
Meski demikian, para pemegang saham tidak terlalu senang dengan keputusan tersebut, dan saham BP tertinggal dari pesaing seperti Shell (SHEL), Chevron (CVX) dan Exxon Mobil (XOM). Akhirnya baru-baru ini, Looney menarik kembali beberapa tujuan tersebut dan meningkatkan pengeluaran untuk minyak mentah dan gas alam.
BP gagal memenuhi ekspektasi laba pada kuartal lalu namun meningkatkan dividennya sebesar 10% dan mengumumkan rencana untuk membeli kembali saham senilai US$ 1,5 miliar. Sementara itu, saham perusahaan naik sekitar 12.6% sepanjang tahun 2023 ini.
Simak juga Video 'Istri Saya Selingkuh, Bisakah Pidanakan Pebinornya Saja?':
(shc/das)