Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini pemerintah tengah menggenjot upaya hilirisasi mineral. Dia pun mendorong agar ke depan Indonesia bisa melakukan hilirisasi di sektor migas.
"Kita mendorong hilirisasi. Ini tidak hanya pada 1 komoditas. Nikel sudah dilakukan dengan baik. Tembaga juga sudah mulai setop. Kemudian bauksit. Ke depan kita akan melakukan hal yang sama. Ini juga yang akan kita lakukan di migas," ujarnya saat berbicara di The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 di Nusa Dua, Bali.
Bahlil pun mencontohkan upaya hilirisasi nikel yang berhasil mendorong nilai ekspor. Diketahui capaian ekspor nikel RI melesat dari yang semula US$ 3,3 miliar di 2018-2019, menjadi US$ 30 miliar.
"Ini adalah dampak daripada hilirisasi. Waktu kita menyetop ekspor nikel, perusahaan nikel banyak sekali alasannya. Pada saat saya menyetop ekspor nikel. Namanya ekspor barang mentah itu uangnya cepat. Tapi negara tidak akan pernah berdaulat kalau kita masih terus menjual atau mengekspor barang mentah," paparnya.
Dia menjelaskan Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar sumur minyak dan gas segera dibangun hilirisasinya.
"Sumur yang sudah dibor tapi belum ada pasar, jangan lagi ada alasan untuk bisa ekspor mentah. Tanyakan pada investor dalam negeri untuk membangun industrinya. Prioritaskan kepada mereka agar nilai tambahnya ada di dalam negeri," pungkasnya.
Sebagai informasi, IOG 2023 diselenggarakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Acara ini akan diadakan selama 3 hari penuh, yakni pada 20-22 September 2023, dengan mendatangkan sekitar 3.000 peserta dari 17 negara.
Simak Video "Video: Melihat Kolam Super Gede di Area Tambang"
(ncm/ega)