Menteri ESDM Proyeksikan Kebutuhan Migas RI Justru Naik hingga 2050

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 21 Sep 2023 10:04 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom)
Nusa Dua -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, peran minyak dan gas bumi (migas) penting dalam menunjang transisi energi menuju Net Zero Emission 2060. Diproyeksikan kebutuhan migas justru akan meningkat hingga 2050 mendatang.

Hal ini disampaikannya dalam acara 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023. Arifin mengatakan, tren dunia condong ke arah penggunaan sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan.

"Tren ini menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan sektor hulu migas," kata Arifin, di Nusa Dua Bali, Kamis (21/9/2023).

"Bagi Indonesia, selama transisi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060, minyak dan gas akan terus memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan energi, khususnya di bidang transportasi dan pembangkit listrik," tambahnya.

Arifin mengatakan, migas akan digunakan untuk menjembatani 100% penerapan pembangkit energi terbarukan. Meski demikian, industri hulu migas harus menerapkan strategi penurunan emisi termasuk penerapan teknologi energi bersih seperti CCS/CCUS.

Arifin menerangkan, ada sejumlah skenario dalam mewujudkan transisi energi ke Net Zero Emission 2060. Dalam skenario pertama dan kedua, yakni Accelerated dan Net Zero, pada tahun 2050 konsumsi energi final akan berada 15-30% di bawah tingkat tahun 2019. Kondisi ini juga merujuk pada BP Energy Outlook yang menyebut total konsumsi akhir, termasuk minyak dan gas, mencapai puncaknya pada pertengahan hingga akhir tahun 2020-an.

Sebaliknya, dalam skenario Momentum Baru yang mencerminkan sistem energi dunia saat ini, total konsumsi akhir meningkat hingga sekitar tahun 2040, setelah itu konsumsi energi pada tahun 2050 akan stagnan sekitar 10% di atas tingkat konsumsi energi pada tahun 2019.

"Pada 3 skenario ini, pemanfaatan minyak dan gas masih tetap digunakan hingga tahun 2050, meskipun penggunaan langsungnya menurun karena peningkatan efisiensi energi, peningkatan penggunaan listrik, dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan," pungkasnya.



Simak Video " Strategi SKK Migas Capai Target Produksi Migas 2030"

(shc/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork