KLHK Bicara Dampak Proyek Penyimpanan Karbon untuk Lingkungan & Kesehatan

KLHK Bicara Dampak Proyek Penyimpanan Karbon untuk Lingkungan & Kesehatan

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Kamis, 21 Sep 2023 12:55 WIB
SKK Migas
Foto: detikcom/Andhika Lingga
Nusa Dua -

Pemerintah Indonesia tengah menggencarkan pengembangan proyek Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Teknologi penangkapan dan penyimpanan CO2 ini dinilai mampu mendukung target penurunan emisi, di sisi lain mendorong produksi minyak dan gas bumi (migas).

Hal tersebut turut diakui oleh Staf Ahli Menteri Bidang Energi KLHK Haruni Krisnawati. Ia hadir mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam hari kedua gelaran The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) ke-4 di Nusa Dua, Bali.

"RI diberkati dengan potensi untuk mengembangkan penyimpanan karbon. Sehingga dapat memimpin pengembangan teknologi CCS," ujarnya di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (21/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, penerapan CCS dapat menurunkan emisi karbon sehingga mendukung masa depan yang lebih hijau. Selain itu juga meningkatkan efisiensi dan menekan biaya.

Di sisi lain, dia tetap mengingatkan akan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan teknologi penangkapan karbon ini. Khususnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Meski begitu ada beberapa hal yang harus dihadapi, terkait CCS. Hal ini mencakup dampak CCS dari penyimpanan karbon jangka lama, termasuk kebocoran pada saat melakukan penyerapan karbon CCS dan juga masalah muncul dari kontaminasi air dan tanah," tuturnya.

Menurutnya aspek keamanan ini harus menjadi perhatian bersama, terutama pemerintah. Sehingga diharapkan pengembangan CCS di Indonesia tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.

"Perkembangan CCS harus dilakukan dengan waspada dan tidak merusak sumber daya air dan kualitas tanah," terangnya.

Selain itu, dia menekankan perlu adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, kementerian, serta pelaku industri. Utamanya dalam memitigasi kemungkinan dampak yang ditimbulkan oleh proyek penangkapan karbon.

"Mari kita lewati semua hambatan dan batasan dan membuat RI yang lebih bersih dan berkelanjutan melalui inovasi kita bisa meningkatkan sektor energi. Bukan hanya sebagai tenaga, tapi juga yang dapat membawa kemakmuran dan harmoni bagi semua," pungkasnya.




(akn/ega)

Hide Ads