Diam-diam RI Punya 15 Proyek Penyimpanan Karbon, Nilainya Tembus Rp 122 T

Diam-diam RI Punya 15 Proyek Penyimpanan Karbon, Nilainya Tembus Rp 122 T

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 21 Sep 2023 12:57 WIB
Menteri ESDM di Sela-sela ICIOG ke-4 di Bali
Menteri ESDM di Sela-sela ICIOG ke-4 di Bali. (Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom)
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, Indonesia telah memiliki sebanyak 15 proyek Teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Secara akumulasi, proyek tersebut bernilai US$ 7,97 miliar atau setara Rp 122,73 triliun.

"Saat ini, terdapat 15 proyek CCS/CCUS dalam berbagai tahap, sebagian besar ditargetkan beroperasi pada tahun 2030, dengan perkiraan investasi sebesar US$ 7,97 miliar," katanya, dalam acara 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG), Nusa Dua Bali, Kamis (21/9/2023).

Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan sektor migas yang rendah emisi sekaligus mendorong peningkatan produksi migas, menuju Indonesia Net Zero Emission 2060.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah juga telah menetapkan Peraturan Menteri tentang CCS/CCUS pada kegiatan hulu migas. Peraturan tersebut mencakup aspek teknis, bisnis, hukum, dan ekonomi," imbuhnya.

Tak hanya mendorong transisi energi menuju energi bersih, pemerintah saat ini juga tengah mengupayakan peningkatan produksi migas. Salah satunya lewat perluasan infrastruktur gas untuk memfasilitasi integrasi pasokan dan permintaan yang lancar.

ADVERTISEMENT

"Dengan adanya potensi pasokan gas dalam negeri, maka perlu adanya rencana hilirisasi gas bumi yang lokasinya dekat, termasuk rencana pembangunan pabrik pupuk di Indonesia Timur, Fakfak dan Tanimbar," tuturnya.

Arifin menambahkan, Indonesia juga saat ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas. RI sendiri masih menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan hidrokarbon, 68 diantaranya masih belum dieksplorasi.

"Mulai tahun ini, pemerintah Indonesia tengah menggalakkan penambahan wilayah kerja migas baru setiap tahunnya. Investor dapat berpartisipasi melalui proses penawaran wilayah kerja yang dilakukan pemerintah atau bernegosiasi langsung dengan pemerintah," kata Arifin.

Lewat ICIOG 2023 ini, juga akan diumumkan putaran ketiga penawaran blok migas Indonesia. Arifin berharap, akan ada lebih banyak investasi pada sumber daya yang ditemukan dan peluang baru dari beberapa bidang minat yang telah ditargetkan.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya hal keberadaan 15 proyek CCS/CCUS ini juga pernah disinggung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati beberapa waktu lalu. Ia menyebut, total ada 00 Gigaton potensi CO2 di penjuru negeri. Indonesia pun berpotensi menjadi carbon capture and storage (CCS) regional hub atau sentra penangkap dan penyimpan karbon di kawasan Asia Tenggara.

"Potensi CO2 kita 400 Gigaton. Untuk mencapai target net zero emission atau bebas karbon pada 2030, kajian dan pilot project dilangsungkan di 15 proyek migas yang tersebar berbagai daerah," ucapnya.

Selain itu, Nicke mengatakan juga menjelaskan Indonesia bisa menjadi salah satu pemain kunci upaya dekarbonisasi di Asia Tenggara karena posisinya yang strategis, yakni berada di dua benua.

Indonesia bisa menjadi salah satu CCS regional hub atau sentra penangkap dan penyimpan karbon di ASEAN. Berdasarkan data yang ditampilkan di layar tancap, Nicke menjelaskan ada tiga daerah di Indonesia yang berpotensi jadi CCS hub, karena bisa menyimpan karbon dalam jumlah besar.

Tonton juga Video: Bumi Catatkan Rekor Suhu Terpanas Pada 3 Juli 2023

[Gambas:Video 20detik]



(shc/das)

Hide Ads