PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan tiga jurus untuk menggenjot bisnis Pertamina Shop alias Pertashop. Tiga langkah ini disipakan demi mengatasi permasalahan sejumlah Pertashop yang tutup di Tanah Air.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Rivan Siahaan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI. Menyangkut kondisi ini, pihaknya juga telah berkoordinasi lebih lanjut dengan Badan Pelaksana Harian (BPH) Migas.
"Untuk bisnis Pertashop saat ini ada 3 hal. Yang pertama, Pertashop kita menawarakan untuk dapat menjual Pertalite, dan saat ini kita sedang mengkoordinasikan dengan BPH Migas," ujar Riva di Senayan, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Namun demikian, dalam penjualan Pertalite ini nantinya jika Pertashop memilih untuk menjajakan produk itu, maka akan diberikan sejumlah persyaratan pengawasan karena Pertalite adalah produk subsidi.
Kedua, Pertashop akan ditawarkan dan juga akan diupayakan untuk diangkat sebagai pangkalan LPG 3 kg. Dengan langkah ini harapannya akan membuat tambahan bisnis dan penghasilan.
Ketiga, di luar dari LPG 3 kg ini, Pertashop akan ditawarkan untuk bisa menjadi agen penjual pelumas atau produk dari PTPL.
"Dari upaya-upaya tersebut kami berharap Pertashop bisa mendapatkan tambahan bisnis untuk bisa memutar atau melanjutkan usahanya," terang Riva.
Dikonfirmasi lebih lanjut selepas rapat dengan DP, Riva mengatakan hingga saat ini koordinasinya bersama BPH Migas berjalan lancar. Hanya saja menurutnya kedua belah pihak harus menyiapkan sejumlah langkah agar Pertashop bisa menjual BBM subsidi ini.
"Karena Pertalite produk subsidi sehingga Pertashop harus menjalankan fungsi pengawasan juga. Salah satunya masang CCTV seperti di SPBU," ujarnya.
Namun Riva tak merinci seperti apa mekanisme yang akan diterapkan untuk rencana ini. Akan tetapi, koordinasi masih terus dilakukan dengan para pengelola Pertashop secara berkala.
"Kita selalu koordinasi dan diskusi ke temen-temen Pertashop itu berkala dan terus melihat kebutuhan mereka," pungkasnya.
(shc/hns)