Skenario Jika RI Jadi Bangun Pembangkit Nuklir, Dibangun di Sini

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 24 Okt 2023 18:30 WIB
Ilustrasi PLTN/Foto: Planet Labs PBC/REUTERS
Jakarta -

Indonesia berniat mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). PLTN ini jadi salah satu upaya pemerintah dalam mengejar target net zero emission (NZE) atau bebas karbon.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan, untuk mengejar NZE diperlukan pembangkit listrik EBT sebesar 31 giga watt (GW). Dalam draft Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN), pembangkit nuklir baru terealisasi 2032.

"Kan begini kalau kita lihat skenario sekarang ini untuk NZE kita perlu sekitar 31 GW. Kalau kita lihat draft RPP KEN Kebijakan Energi Nasional itu malah waktunya dimajukan penginnya 2032," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (23/10/2023).

Dia bilang, jika pembangun pembangkit nuklir ini terwujud, maka pembangkit nuklir skala kecil akan dibangun di wilayah terpencil atau kepulauan. Sementara, skala menengah di pulau yang agak besar. Sedangkan jika Pulau Jawa tidak terhubung kabel dengan Sumatera, maka dibutuhkan pembangkit sendiri.

"Intinya kalau buat saya ke depan kalau kita bicara skalanya PLTN andaikan kita jadi membangun, kita akan skala yang kecil SMR karena kita juga banyak kepulauan dan terpencil. Mungkin skala menengah di pulau yang lumayan gede Bali, Lombok atau katakanlah Madura, yang besar juga ada misal di Pulau Jawa, kalau Jawa tidak ada kabel Jawa-Sumatera tentunya harus mengadakan di Jawa sendiri," terangnya.

Jawa membutuhkan pembangkit sendiri karena potensi sumber energi terbarukan seperti hidro sudah minim. Sementara, jika ingin mengembangkan tenaga surya terkendala oleh lahan.

"Matahari juga lahan di Jawa juga terbatas dengan 148 juta orang, ada juga masalah opportunity cost lahan itu mau dipakai untuk pertanian atau lainnya," katanya.

Dia melanjutkan, tantangan pembangkit nuklir ialah masalah teknologi. Pemerintah ingin jika Indonesia mengembangkan pembangkit tersebut menggunakan teknologi terbaru dan paling aman.

"Teknologinya kita pengin dapat terbaru yang paling aman salah satunya SMR, small modular reactor. Dan dia modular artinya kalau misalnya lima tahun lagi ada peningkatan kita bisa bangun lagi kaya baterai," ujarnya.




(acd/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork