Kejar Target NZE, MKI-Enlit Asia 2023 Dorong Percepatan Transisi Energi

Sukma Nur Fitriana - detikFinance
Rabu, 01 Nov 2023 08:00 WIB
Foto: dok. Enlit
Jakarta -

Upaya penerapan energi terbarukan untuk mengurangi Net Zero Emission (NZE) atau bebas emisi terus dilakukan oleh berbagai negara. Tidak terkecuali di Indonesia dan negara kawasan di Asia.

Diketahui, saat ini Indonesia memiliki target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada bauran energi nasional pada tahun 2025. Karena itu, bukan hanya pemerintah, tetapi juga banyak stakeholder atau lembaga yang turut serta berupaya untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya adalah adalah Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI).

Menggandeng PT PLN (Persero), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM, MKI bekerja sama dengan Clarion Events Asia menggelar pameran dan konferensi energi bersih, Hari Listrik Nasional Ke-78 Enlit Asia 2023, sebagai upayamewujudkan bebas emisi dengan transisi energi, tidak terkecuali dengan penggunaan listrik dengan energi terbarukan.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia & Ketua Pelaksana HLN78, Arsyadany G Akmalaputri menjelaskan sebagai asosiasi masyarakat ketenagalistrikan di Indonesia, pihaknya memang menjadi kolaborator untuk ekosistem kelistrikan di Indonesia. Namun, untuk membuat ekosistem kelistrikan yang baik dan bebas emisi, pihaknya berkolaborasi dengan PLN sebagai operator listrik di Indonesia.

"Kolaborasi ini penting sekali karena PLN ini tidak bisa melaksanakan transisi energi seorang diri. Tentunya ada challenge (tantangan), dari sisi research and development karena kita mengimplementasikan energi baru, kemudian teknologi, kapasitas industrinya, sumber daya manusianya, tenaga ahlinya, serta yang paling penting isu tingkat komponen dalam negeri (TKDN)," jelas Arsya dalam konferensi pers Hari Listrik Nasional Ke-78 Enlit Asia 2023 di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Selain itu, Ia juga mengungkapkan tantangan lain yang juga harus dihadapi PLN untuk mewujudkan transisi energi ini adalah kapasitas konsultan, efisiensi kontraktor atau kemitraan, dan hal lainnya. Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk mewadahi hal tersebut.

"(di gelaran Hari Listrik Nasional Ke-78 Enlit Asia 2023 kita akan merangkum aspirasi, masukan, kemudian yang mendorong regulasi juga nanti akan kita akomodir sehingga nanti transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) ini bisa berjalan dengan sesuai ekspektasi semuanya. Termasuk pemerintah," sambung Arsya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar mengatakan perubahan iklim, seperti global warming menjadi salah satu polemik yang harus diatasi. Hal tersebut kini menjadi permasalahan global, sebab saat ini emisi karbon di Jakarta memiliki efek yang sama seperti di New York atau di tempat lain.

"Karena itu, PLN dengan sangat sadar, secara proaktif dan progresif mempersiapkan langkah-langkah untuk bisa menurunkan emisi karbon. Bersama dengan pemerintah, kami telah menyusun kita membuat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)," ucap Sunarso.

"Jadi dalam pembangunan pembangkit listrik, saluran transmisi ke depan itu kami memiliki satu dokumen dasar. Nah RUPTL ini kita buat paling green di sepanjang sejarah. Paling hijau dalam artian menekankan upaya dekarbonasi pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil dan pengembagan EBT," ungkap Sunarso.

Sunarso pun mengungkapkan langkah PLN tersebut terdiri dari pembatalan 13,3 GW PLTU baru yang sebelumnya sudah direncanakan dalam RUPTL 2019-2028, pembatalan PPA 1,3 GW PLTU dalam pipeline the greenest RUPTL 2021-2030, mengganti 1,1 GW PLTU dengan pembangkit EBT, dan mengganti 800 MW PLTU dengan pembangkit gas.

Belum berakhir, PLN juga berupaya untuk mengupayakan co-firing biomassa pada 41 PLTU dan diharapkan mencapai 52 PLTU di 2025, selanjutnya adalah dengan program dedieselisasi 1 GW, dan implementasi carbon trading di 26 PLTU.

Oleh karena itu, pada kesempatan yang sama, Event Director, Energy Portfolio Clarion Events Asia, Simon Hoare mengajak masyarakat untuk hadir dalam kegiatan Hari Listrik Nasional Ke-78 Enlit Asia 2023. Karena dalam kegiatan yang juga digelar untuk merayakan Hari Listrik Nasional ke-78 ini, masyarakat atau pengunjung yang hadir bisa melihat perkembangan teknologi dan inovasi yang sudah dilakukan dalam transisi energi.

"Hari Listrik Nasional ke-78 Enlit Asia 2023 merupakan kesempatan terbaik bagi para eksibitor untuk melakukan networking, mempertunjukkan perkembangan terbaru di bidang energi, dan mencari solusi inovatif guna menjawab tantangan transisi energi pasca pandemi. Ada lebih dari 200 pembicara akan terlibat dalam berbagai rangkaian kegiatan acara, mulai dari KTT yang berfokus pada strategi, hingga konten teknis yang dapat diakses secara gratis di lantai pameran," kata Simon.

Sebagai informasi, kegiatan Enlit Asia 2023 akan digelar di ICE BSD pada 14-16 November 2023. Mengusung tema 'Strengthening ASEAN Readiness in Energy Transition' kegiatan ini ditargetkan akan menghadirkan ribuan pengunjung.



Simak Video "Video: Seputar Kolaborasi Riset Transisi Energi Indonesia-Australia"

(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork