Kementerian ESDM memastikan satu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bakal kena pensiun dini tahun ini. PLTU tersebut yakni PLTU Cirebon-1.
"(PLTU) Cirebon, Cirebon. Ogut (saya) lupa, ogut lupa," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (10/11/2023).
PLTU Cirebon ini akan dipensiunkan karena paling memungkinkan. Pensiun dini PLTU tersebut akan menggunakan dana dari Asian Development Bank (ADB) yang merupakan bagian dari komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP). "Uangnya dari ADB, JETP," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Arifin belum bisa mengungkap dana yang dikucurkan untuk pensiun dini PLTU ini. Yang pasti, katanya, sudah ada kajian untuk pensiun PLTU tersebut.
"Ini kan baru principal-nya tapi sudah ada kajiannya. Dananya kan ogut belum lihat," ujar Arifin.
Dikutip dari laman ESDM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beserta para pemimpin negara International Partners Group (IPG) meluncurkan perjanjian internasional yaitu skema pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) pada rangkaian acara KTT G20 di Bali November 2022 lalu.
IPG dipimpin Amerika Serikat dan Jepang, beranggotakan Kanada, Denmark, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Italia, Norwegia dan Inggris. Perjanjian internasional ini dituangkan dalam joint statement yang bersifat tidak mengikat.
Adapun implementasi JETP dengan nilai pendanaan sebesar US$ 20 milyar atau setara dengan Rp 300 triliun berasal dari investasi publik dan swasta dalam bentuk hibah dan pinjaman bunga rendah.
(acd/das)