Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan adanya temuan potensi gas raksasa di sumur Geng North di blok North Ganal, Kalimantan Timur. Sumur temuan perusahaan Italia, ENI, ini diproyeksikan mengandung gas in Place 5 trillion cubic feet (tcf).
"Untuk satu sumur dengan biaya sumur karena ini memang offshore memakan US$ 100 juta. Dan estimasi sumber daya hidro karbon atau inplace 5,3 tcf gas dan minyak 380 juta barel," kata Dwi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Senayan, Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Data tersebut merupakan hasil temuan ENI per 2 Oktober 2023. Dwi mengatakan, kapasitas dari proyek ini mencapai 1.000 MMscfd yang mana nantinya diharapkan akan bisa mengoptimalkan utiliasasi LNG Bontang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pihak ENI sendiri berencana akan mempercepat pengembangannya dengan mencontoh apa yang diterapkan di ENI di Mesir. Dengan demikian, harapannya sekitar tahun 2027-2028 wilayah ini dapat memulai produksinya.
"Jadi target 2027-2028 ini sudah on stream dan tidak harus membangun LNG Plant seperti di Tangguh, tapi di sini langsung memanfaatkan LNG Plant di Bontang. Di mana saat ini jalan 2 train, nanti dengan tambahan Geng North dan IDD di utara akan menjadi jalan 4 train dengan 1 train stand by," paparnya.
Menurutnya langkah ini akan berdampak sangat baik untuk optimalisasi LNG Bontang supaya lebih hidup kembali. Dwi mengatakan, menurut hasil dari evaluasi ENI, di sekitar Geng North dan IDD akan ada potensi sumur-sumur baru yang dapag diteruskan intuk menjaga plato di sana.
"Jadi kalau kita lihat nanti dari ENI di Kaltim akan dijaga plato di 1.700 MMscfd, dan sebagai pembanding di BP Tangguh saat ini beroperasi dengan 2.100 MMscfd dan nanti dari Abadi Masela itu di sekitar 1900 MMscfd. Jadi nanti giant-giant ini ditambah nanti potensi giant-nya dari Andaman di Aceh kalau nanti menjalankan LNG Arun," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, penemuan cadangan migas di Geng North dengan perkiraan awal discovered resources sebesar +/- 609 MMBOE (recoverable) tidak hanya tercatat sebagai penemuan terbesar ke-3 di dunia di tahun 2023. Penemuan tersebut juga akan meningkatkan rating investasi hulu migas di Indonesia serta daya tarik investor.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan, sebelum penemuan Geng North penilaian rating investor attractiveness yang diterbitkan oleh HIS Markit, posisi Indonesia telah meningkat dari 5,27 menjadi 5,4 di kuartal 1 2023. Oleh karenanya, Benny optimis rating investor attractiveness Indonesia akan meningkat lagi dan tentu saja akan mengerek peringkat Indonesia yang lebih baik dibandingkan saat ini yang masih berada di peringkat 9 di Asia Pasifik.
"Terkait penemuan Geng North, Wood Mackenzie pada publikasi di bulan Oktober 2023 telah menempatkan kembali Indonesia sebagai negara dengan potensi eksplorasi yang menjanjikan. Oleh karenanya, kami optimis ke depannya investasi eksplorasi akan semakin masif dan agresif," terang Benny, dalam keterangannya, Rabu (18/10/2023).
(shc/rrd)