Permintaan Naik, Solar Masih Cukup? Ini Penjelasan BPH Migas

Permintaan Naik, Solar Masih Cukup? Ini Penjelasan BPH Migas

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 15 Des 2023 23:06 WIB
Implementasi skema full registran untuk pembelian BBM Solar subsidi melalui MyPertamina diperluas. Hari ini berlaku Jakarta, Kota dan Kabupaten Bogor, serta Depok.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) buka suara soal kuota solar subsidi hingga tutup tahun 2024. Menurut BPH Migas penyaluran solar tetap sesuai kebutuhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Pemerintah akan tetap menyalurkan solar sesuai kebutuhan masyarakat. Jadi tidak usah khawatir bahwa itu akan terpenuhi sampai dengan akhir tahun," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode NATARU 2023/2024, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Senada, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurahman menekankan yang terpenting adalah memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi sesuai amanat pemerintah. Selain itu, penyalurannya juga akan tetap dikendalikan sehingga tepat sasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang penting pesannya pemerintah itu semua kebutuhan dipenuhi. Itu aja. Ya tapi tetap kita kendalikan. Mungkin ya yang kita lihat sekarang sih aman kan nggak, atau ada arahan menteri, arahan pemerintah kita harus jaga itu aja," kata Saleh.

Di sisi lain,Saleh mengakui bahwa memang ada kenaikan permintaan Solar di pasaran. Meski begitu, kondisi ini tetap bisa dikendalikan sehingga dampaknya tidak akan terlalu ekstrem.

ADVERTISEMENT

"Ya ada kenaikan sedikit tapi istilahnya itu dikendalikan dengan sangat kuat. Nggak ekstrem, yang penting sisa sebulan minggu ke depan ini semua kebutuhan masyarakat dipenuhi," jelasnya.

Kemudian saat ditanya tentang usulan Kementerian ESDM menambah kuota 1,3 juta kl, menurutnya kenaikannya tidak sebesar itu.

"Nggak, sampai segitu. Jadi poinnya jangan tanya berapa volumenya, bahwa kebutuhannya Pertamina ini akan menyalurkan. Kan nanti tahunya belakangan nih setelah total. Setelah total baru ketahuan kan berapa. Kalau kita bilang sekarang 'oh segitu', nanti di bawah itu. Jadi saya lebih senang mengatakan bahwa kita kebijakan pemerintah kan, Pak Menteri bilang, dan kita juga mau mengontrol," terang Saleh.

Selain itu, ia juga optimistis, lewat pengetatan sistem maka penyaluran Solar subsidi juga akan tekendali dan lebih tepat sasaran. Dengan demikian, harapannya juga pembengkakan bisa lebih terkendali.

"Semua sistem diperketat sekarang ini, sehingga soalnya QR Code ya kan, masalah-masalah yang selama ini masih ada. Bug sistem itu sekarang yang coba dikendalikan, sehingga orang kalau udah ngisi di sini, nggak bisa lagi ngisi di sana. QR Code-nya bagaimana cara supaya tidak bisa ditiru-tiru mereka. Jadi Insyaallah ada seminggu terakhir, dua minggu terakhir ini, pasokan solar aman," papar Saleh.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan pihaknya meminta tambahan kuota solar menjadi sebesar 18,1 juta KL dari kuota awal 16,8 juta KL. Besaran tambahan kuota itu seiring dengan meningkatkan konsumsi masyarakat dan pengendalian yang telah dilakukan melalui pendaftaran penggunaan QR Code dari Juli hingga Agustus 2023 lalu.

"Sehingga prognosa mungkin terjadi di akhir tahun memang di angka 19,6 KL juta menjadi 18,3 juta KL. Ini memang sempat diajukan penyesuaian kuota kepada Kementerian ESDM. Selanjutnya perhitungan kembali dengan Kementerian ESDM sudah mengajukan 18,1 juta KL," terangnya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga sempat menyampaikan kekhawatirannya. Menurutnya, kuota solar berbeda dengan kondisi kuota bahan bakar subsidi lain seperti Pertalite dan LPG 3 kg.

"Solar paling mengkhawatirkan," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Dia mengatakan, kuota Pertalite masih lebih. Kemudian, kuota LPG masih sesuai dengan kebutuhan. "Pertalite OK, lebih. LPG just right pas lah kebutuhan," ujarnya.

Tutuka belum banyak bicara terkait solusi dari kuota solar tersebut. Dia mengatakan, terpenting pemerintah akan memenuhi sesuai kebutuhan. "Yang penting gini, pemerintah akan penuhi kebutuhan," ungkapnya,


Hide Ads