Disubsidi Rp 10 Juta, Minat Modif Motor BBM ke Listrik Minim

Disubsidi Rp 10 Juta, Minat Modif Motor BBM ke Listrik Minim

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 19 Jan 2024 08:00 WIB
Mekanik melepas baterai motor bbm yang dikonversi ke motor listrik di bengkel Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/7/2023). Bengkel Bacip Moto Shop binaan Bintang Racing Team tersebut merupakan bengkel resmi pemasangan, perawatan, pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan bermotor dan mendapatkan lisensi Kementerian Perhubungan. Konversi motor tersebut dipatok dengan harga Rp9, 5 juta dengan jarak tempuh rata-rata 40 kilometer. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz
Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Jakarta -

Program konversi motor BBM ke motor listrik masih sepi peminat. Hal ini terlihat dari realisasi program tersebut yang masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Jisman Parada Hutajulu mengungkapkan sepanjang tahun 2023, terdapat 181 unit motor yang baru direalisasikan.

Total realisasi ini tentunya masih jauh dari target 50.000 motor konversi pada tahun 2023. Padahal pemerintah telah memberikan insentif Rp 10 juta untuk menarik peminat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sudah ada 181 permohonan selesai dikonversi. Nah 145 permohonan telah menerima bantuan pemerintah dengan total nilai total Rp 1,4 miliar," kata Jisman dalam acara Konferensi Pers di Gedung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024).

Dia merinci sebanyak 137 unit menerima bantuan sebesar Rp 10 juta rupiah dan 8 unit menerima bantuan sebesar Rp 7 juta rupiah. Sedangkan sebanyak 36 permohonan masih dalam proses uji layak jalan dan pengajuan Surat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) pada tahun 2024.

ADVERTISEMENT

Untuk menarik peminat program ini, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya. Di antaranya, berkomunikasi dengan bank untuk memberikan pinjaman dana dengan rate bunga terendah.

Pasalnya, saat ini jumlah biaya konversi motor listrik sebesar Rp 15-17 juta per unit. Sementara, insentif dari pemerintah hanya Rp 10 juta. Dengan begitu, masyarakat masih menanggung biaya sebesar Rp 5-7 juta per unit.

"Nah Ini kita lagi berupaya untuk bicara komunikasi dgn perbankan gimana Rp 5-7 juta ini bisa terselesaikan bisa diberikan mungkin dengan rate tertentu kalau bisa bunga 0% sehingga pemilik motor yang mau konversi itu tidak mengeluarkan biaya," jelasnya.

Dia menambahkan terkait biaya ini akan ditujukan kepada yang benar-benar membutuhkan. Dia pun menegaskan jika memang ada yang membutuhkan, pihaknya sedang mengupayakan agar pinjaman biaya tersebut dapat dilakukan.

Kemudian, dia menambahkan saat ini Indonesia telah mempunyai sebanyak 28 konversi bersertifikat dan 13 bengkel konversi telah masuk dalam platform digital kapasitas konversi dengan total kapasitas konversi 38.124 unit/tahun. Adapun strategi lainnya dengan mengembangkan platform digital dan sosialisasi program konversi.

Jisman menjelaskan lebih dari 5.500 masyarakat yang berpartisipasi dalam sosialisasi tersebut. Sosialisasi itu juga dilaksanakan di 10 provinsi dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti pameran, bimbingan teknis, dan talk show radio.

KESDM juga telah menyelenggarakan pelatihan dan workshop di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan & Sulawesi dengan total 617 peserta dari SMK otomotif, bengkel UMKM, Bengkel Universitas, dan Balai Latihan Kerja.

"Perkembangan platform digital nanti ini biar termonitor terkendalikan nanti kita lihat seperti apa pergerakan dari motor-motor tersebut. Dalam artian kita mengetahui kalau itu dijalankan akan apa mengurangi karbondioksida," jelasnya.

(rrd/rir)

Hide Ads