Jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H (RAFI), Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengunjungi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) atau Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai Pertamina Patra Niaga, Badung, Bali. Ia mengimbau Badan Usaha agar menjaga pasokan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM), termasuk Jet A-1.
"Setelah Nataru (Natal 2023 dan Tahun Baru 2024), perlu ada kesiapan dari penyediaan dan distribusi BBM. Jarak waktunya pendek, setelah Nataru, ada RAFI, di tengahnya ada Pemilihan Umum (pemilu). Perlu dipastikan ketersediaan pasokan Jet A-1 untuk pesawat," ujar Erika dalam keterangan tertulis, Minggu (28/1/2024).
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menyampaikan BPH Migas melihat pelayanan yang diberikan Badan Usaha sangat bagus, khususnya untuk airlines atau maskapai penerbangan baik domestik maupun Internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi aman dan terkendali, baik stok maupun kualitasnya," ungkapnya.
Menurut Halim, Badan Usaha terus memonitor rantai pasokan Jet A-1 agar kebutuhan masing-masing maskapai penerbangan dapat terpenuhi dan jika ada kendala pasokan dapat segera diatasi.
"Rencana pasokan Jet A-1 sudah diatur sedemikian rupa di Kantor Pusat dan DPPU Bali. Pelayanan pengisian Jet A-1 oleh Badan Usaha kepada maskapai penerbangan dilaksanakan dengan komitmen yang tinggi. Kebutuhan Jet A-1 di Bali terus ada kenaikan dan bisa dipenuhi oleh Badan Usaha. BPH Migas juga ingin memastikan servis yang diberikan, baik dari segi kuantitas dan kualitas sesuai peraturan yang ada, serta ketepatan waktu layanan," tuturnya.
Terkait pasokan Jet A-1 di DPPU Ngurah Rai, Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi menerangkan bahwa pasokan disuplai dari Terminal BBM Manggis, Karangasem, Bali.
"Tidak ada masalah terkait keamanan dan stok," ucapnya.
Selain itu, Iwan menambahkan rerata frekuensi penerbangan yang melakukan pengisian Jet A-1 melalui DPPU Ngurah Rai mencapai sekitar 185 penerbangan dalam sehari.
"Ini masih cukup aman untuk kegiatan pengisian Jet A-1 di Ngurah Rai," jelasnya.
Di sisi lain, Manajer Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai Pertamina Patra Niaga Dicky Abdul Hakim menyampaikan DPPU Ngurah Rai merupakan DPPU terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas 24.300 kiloliter. DPPU ini berlokasi di komplek Bandara Ngurah Rai Badung, Bali dan beroperasi selama 24 jam.
Sebelumnya Erika, Halim, dan Iwan juga melakukan pemantauan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Badung, Bali pada Jumat (28/1). Dari hasil pengecekan, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh Badan Usaha, seperti adanya operator SPBU yang tidak mencocokan QR Code dengan Nomor Polisi dan adanya pengisian BBM yang berulang oleh konsumen.
"Adanya indikasi penyalahgunaan BBM. Ini masih kita dalami. Kalau benar terbukti, tentu akan diberikan sanksi kepada SPBU," pungkas Erika.
Sebagai informasi, turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Bali Endo Eko Satriyo dan Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Badung Gianyar Hasanuddin Ritonga.
(akn/ega)