Indonesia terus mendorong jalinan kerja sama dengan Finlandia, khususnya dalam pengembangan energi bersih. Hal ini dilakukan dalam mencapai target nol emisi alias Net Zero Emission (NZE) 2060.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, hubungan antara Indonesia dan Finlandia terus berkembang secara bilateral. Arifin mengakui bahwa Finlandia kaya akan sumber pengetahuan teknologi.
"Saya sangat berharap kita dapat memperluas hubungan ini menjadi lebih erat dan kolaborasi, khususnya di bidang energi," kata Arifin dalam pembukaan Smart Energy Working Group Day di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2023).
Arifin mengatakan, pihaknya dan Finlandia telah membicarakan banyak hal menyangkut peluang kerja sama baru ke depan. Menurutnya, keahlian Finlandia yang luas dan kemajuan teknologi di sektor energi ramah lingkungan serta efisiensi energi dapat berkontribusi secara signifikan terhadap nol emisi di Indonesia.
"Kegiatan dan program telah dilakukan, termasuk acara ini, yang akan mendorong investasi Finlandia dan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, khususnya di sektor energi," ujarnya.
Dalam jangka panjang, menurutnya supergrid harus kita kembangkan untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi intermitensi di pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali. Interkonektivitas ini akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi terbarukan di seluruh negeri untuk menciptakan sistem energi berkelanjutan dan menjamin pasokan energi bagi masyarakat.
"Pemerintah saat ini sedang mengembangkan konsep bangunan ramah lingkungan dan bangunan NZE serta menyusun peta jalan bangunan ramah lingkungan yang menjadi pedoman implementasi di masa depan. Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, oleh karena itu saya mengundang dan sangat menyambut baik investor dan badan usaha Finlandia untuk meningkatkan kehadiran mereka di Indonesia dan berpartisipasi aktif dalam proyek energi hijau Indonesia," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perekonomian Finlandia Wille Rydman mengatakan, pihaknya memiliki keahlian yang sangat baik dalam solusi energi ramah lingkungan yang komprehensif untuk melaksanakan transisi energi. Pihaknya juga terus mengedepankan penggunaan sumber daya secara efektif.
"Saya berpendapat bahwa kebutuhan yang telah diketahui oleh Indonesia dan keahlian yang dimiliki oleh Finlandia merupakan suatu perpaduan yang sempurna, dimana kedua belah pihak dapat saling membantu untuk mencapai target yang telah kita tetapkan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut ketika diperlukan mengenai perubahan iklim dan transisi energi," kata Rydman.
Ia juga optimistis, pihaknya dapat mendukung Indonesia menuju transisi energi melalui penyeimbangan pembangkit listrik yang juga dapat beroperasi pada pembangkit listrik yang berkelanjutan. Ketika energi terbarukan tidak tersedia, pembangkit listrik penyeimbang berbasis gas yang fleksibel akan memberikan fleksibilitas untuk menyeimbangkan variabilitas energi terbarukan dan memastikan keandalan.
"Nota kesepahaman energi yang telah ditandatangani antara Finlandia dan Indonesia memberikan dasar yang baik untuk melanjutkan dan memperluas kolaborasi bisnis dan inovasi kami," ujar Rydman.
"Dengan mempromosikan energi yang efisien, bersih dan terbarukan, memfasilitasi pengembangan pembangkit listrik, meningkatkan efisiensi sumber daya, mengembangkan struktur inferensi energi yang cerdas dan berkelanjutan serta transportasi netral karbon, kami berharap jumlah bisnis antara Indonesia dan Finlandia akan meningkat di tahun-tahun mendatang," pungkasnya.
(shc/ara)