Rupiah Lesu-Harga Minyak Meroket, Siap-siap Subsidi BBM Bengkak!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 05 Apr 2024 16:11 WIB
Foto: Achmad/detikcom
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bicara terkait potensi kenaikan nilai subsidi energi di tengah guncangan ekonomi global. Dalam hal ini harga minyak dunia melejit di tengah pelemahan nilai rupiah terhadap dolar.

Menurutnya, pihaknya harus mengantisipasi kenaikan nilai subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM). Meski begitu ia menekankan, yang paling penting ialah menjaga kecukupan energi.

"Kita harus antisipasi kenaikan subsidi sama kompensasi ya. Harus diantisipasi. Tapi yang pertama energinya cukup dulu lah, jangan sampai kurang," kata Arifin, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).

Menurutnya ketahanan energi menjadi prioritas utama. Karenanya, agar nilai kompensasi tidak membengkak, ia menilai perlu ada serangkaian langkah-langkah efisiensi.

"Ke depannya memang harus dilakukan langkah-langkah efisiensi. Efisiensi yang tepat sasaran. Kemudian ya konversi harus cepat. Habis itu infrastruktur harus terbangun baik dan efisiensinya bisa," ujarnya.

Pemerintah sendiri saat ini telah menahan harga BBM, baik BBM subsidi maupun non subsidi, sampai pada Juni 2024 ini. Hal ini menjadi bagian dari penugasan yang dilaksanakan oleh PT Pertamina (Persero).

Dengan demikian, harganya dipastikan akan tetap stabil selama mudik. Hal itu pun telah disepakati dalam sidang kabinet hari ini yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan tarif listrik dan harga BBM tidak naik sampai Juni 2024. Hal itu telah disepakati dalam sidang kabinet hari ini yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di samping itu, pemerintah juga tengah menggodok revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. nantinya hanya kendaraan tertentu yang boleh membeli Pertalite.

Sebagai tambahan informasi, dolar AS hari ini tercatat mengalami penguatan. Dikutip dari data RTI dolar AS hari ini berada di zona hijau. Dibuka pada level Rp 15.856 dengan level tertinggi Rp 15.906 dan level terendah Rp 15.856.

Secara mingguan dolar AS tercatat menguat 0,01%. Lalu secara mingguan tercatat menguat 1,75%. Kemudian secara year to date menguat 3%. Selanjutnya secara tahunan menguat 6,24%.

Harga ICP di halaman berikutnya.




(shc/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork