Gelaran The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition (IPA Convex 2024) masih berlangsung hingga hari ini di ICE BSD City, Tangerang. Selama tiga hari gelaran yang juga disebut "lebaran migas" mewadahi banyak perusahaan untuk memamerkan dan menawarkan produknya.
Salah satunya yang dilakukan oleh perusahaan teknologi drone, Halo Robotics. Perusahaan tersebut menawarkan drone yang memiliki teknologi untuk bisa mengecek buangan emisi dari penambangan minyak dan gas (migas).
"Kita perusahaan dari Indonesia yang menawarkan solusi lengkap terhadap teknologi drone untuk diaplikasikan di industri minyak dan gas, dan banyak sektor industri lainnya," kata Managing Director Halo Robotics Johannes Soekidi saat ditemui detikcom dalam IPA Convex 2024 di ICE BSD City, Tangerang, dikutip Rabu (16/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Diam-diam RI Punya 20 'Gudang' Karbon Emisi! |
![]() |
Johannes menerangkan, drone yang ditawarkan oleh perusahaannya memiliki teknologi bisa membaca buangan emisi pada pabrik migas. Teknologi itu bernama SeekOps, di mana bisa membaca buangan emisi sampai partikel terkecil.
"Jadi salah satu ini produk atau equipment terbaru yang kita bawakan di booth kita kali ini di IPA 2024 namanya SeekOps. Jadi SeekOps ini yang dipasangkan di bagian depan drone ini. Gunanya spesifik untuk melakukan kuantifikasi metan. Jadi kuantifikasi metan untuk lingkungan, jadi untuk mendeteksi. Karena semua fasilitas migas itu pasti ada buangan emisinya berupa gas metan," jelasnya.
"Nah ini fungsinya untuk mendeteksi sampai dengan paling kecil 10 parts per billion untuk menentukan di mana dia ada kebocoran atau berapa besar buangannya," tambah dia.
Perbedaannya drone tersebut dengan drone pada umumnya tentu pertama teknologi yang digunakan untuk pabrik migas. Selain itu dipastikan capaian jaraknya bisa lebih jauh, dan lebih aman.
"Perbedaan drone yang lain yang pasti yang pertama kita menggunakan drone DJI Enterprise ya. Ini memang spesifik digunakan khusus untuk para industri. Jadi memang spesifikasinya jauh lebih tinggi ya, waterproof, anti-intervensi, jarak lebih jauh, lebih aman juga digunakan. Lalu DJI Enterprise ini, Matrix 350 bisa diintegrasikan dengan sensor SeekOps ini. Jadi muatannya itu multifungsi bisa diganti-ganti sesuai kebutuhan, terangnya.
Dia meyakini dengan drone yang memiliki teknologi SeekOps bisa menjadi fasilitas baru yang bisa digunakan oleh pengusaha migas. Karena untuk diketahui, saat ini perusahaan migas juga dituntut untuk menekan emisinya.
"Jadi dia (SeekOps) cara kerjanya di depan Ini kan dia ada semacam sensor filter ya, jadi nanti kualitas dari udara akan masuk ke depan sini dan nanti hasilnya akan diolah di proses lebih dalam untuk menjadi analisa emisi. Jadi kita bisa tahu di dalam satu area atau satu site itu berapa buangan emisi dalam gas metannya lalu kita bisa tahu misalkan ada kebocoran di beberapa fasilitas itu ketahuan di mana terjadi kebocoran tersebut," ungkapnya.
Selain drone dengan teknologi yang bisa mengecek buangan emisi, Halo Robotics juga memperkenalkan drone yang bisa digunakan untuk mobilitas pengecekan material di seluruh pabrik migas.
"(Drone) namanya Foliro dari Swiss, bikinan Swiss ya, gunanya itu untuk melakukan inspeksi NDT atau non-destructive testing. Biasanya dilakukan, metode konvensional itu manusia naik ke atas pakai scaffolding atau pakai rope access. Sekarang bisa melakukan hanya menggunakan drone saja. Ini akan meningkatkan, satu, keamanan kerja pastinya, kecepatan akustisi data, pasti efisiensi biaya jadi lebih hemat," pungkasnya.
![]() |
Berdasarkan pemantauan detikcom di lokasi ada berbagai drone lainnya yang dipamerkan oleh Halo Robotics. Booth perusahaan itu napak jarang sepi dari pengujung yang ingin mengetahui lebih jauh drone yang dipamerkan tersebut. Halo Robotics sendiri juga dalam kesempatan IPA Convex 2024 menawarkan jasa penggunaan drone tersebut ke pelaku usaha migas.
(ada/rrd)