IPA Convex 2024

Jurus PetroChina Mendulang Cuan hingga Berhasil Garap WK Jabung 20 Tahun

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 16 Mei 2024 16:53 WIB
Sr. Drilling Engineering Superintendent Weka Janitra/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Tangerang -

Perusahaan Migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) mengelola wilayah kerja (WK) Jabung di Jambi, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir semenjak 2002. Tak berhenti sampai di situ, saat ini perusahaan tersebut juga telah mendapatkan perpanjangan kontrak kerja di Wilayah Kerjanya hingga 2043.

Drilling Engineering Superintendent Weka Janitra mengatakan, PetroChina berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi melalui inovasi-inovasi teknologi pengeboran. Hal ini membuat perusahaan mampu berhemat hingga US$ 2.155.895 atau Rp 34,49 miliar (kurs Rp 16.000) pada rangkaian pengeboran 11 Sumur Development 2023, dari mulai penerapan Liquid Mud Plant (LMP) dan aplikasi sistem lumpur High Performance Water Based Mud (polyamine system).

Menurutnya, optimasi dari operasional perusahaan menjadi salah satu gambaran dari budaya Tionghoa yang kental. Perusahaan mengajarkan agar sedari awal proyek-proyek direncanakan dengan matang dan detail.

"Kita, dari semenjak desain, sudah dituntut untuk melakukan optimasi terhadap sebagian besar parameter desain kita," kata Weka ditemui detikcom di IPA Convex 2024, di ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/5/2024).

Sedikit unik dari kebanyakan KKKS yang diketahuinya, di mana optimasi biaya biasanya menjadi tantangan operasional atau bahkan batu sandungan di kemudian hari. Sementara di perusahaannya, dipastikan dari awal bahwa optimasi biaya telah dilakukan secara cermat.

Sementara itu, Sr. Drilling Engineering Superintendent PetroChina Rizaldi Ali Kasmiri menambahkan, persoalan anggaran memang mendapat perhatian besar dari perusahaan. Namun memang, kondisi ini mendatangkan hal yang baik bagi perusahaan sehingga anggaran bisa dipergunakan secara efektif dan efisien tanpa mengabaikan keamanan, keselamatan serta kaidah-kaidah teknis operasional pengeboran yang baik.

"Memang manajemen kita itu sangat cost concern. Bukan berarti nggak punya uang. Kalau uang nggak ada masalah, mengingat CNPC sebagai holding company kami, merupakan 10 besar perusahaan minyak terbesar di dunia saat ini. Tapi sepertinya penghematan ini sudah menjadi budayanya yang dijalankan secara konsisten terus menerus," kata Rizaldi.

PetroChina mulai masuk dan menggarap wilayah kerja (WK) Jabung pada 2002 silam. Semenjak itu, perusahaan sudah mengebor hingga 432 sumur, termasuk 34 sumur eksplorasi. Sementara jumlah sumur yang masih berproduksi hingga saat ini berkisar di angka 180-an.

Rizaldi menjelaskan, produksi harian WK Jabung didominasi oleh gas, dengan level produksi di angka 53.000 BOEPD. Sepertiganya diolah menjadi LPG. Sebagai informasi, PetroChina saat ini adalah KKKS penghasil LPG terbesar di Indonesia.

Meski sumur aktif yang berproduksi saat ini berjumlah 180 sumur, tetapi diyakini masih banyak 'harta karun' yang tersimpan di Jabung. Hal ini tercermin dari masih ada beberapa lapangan di Jabung yang masih diajukan Plan of Development-nya guna mendapatkan persetujuan pemerintah untuk dikembangkan dan dikomersialkan. Terlebih lagi kegiatan survei seismik dan pengeboran sumur eksplorasi masih terus akan digenjot hingga tahun 2027.

"Walaupun sumur yang berproduksi hingga saat ini jumlahnya sekitar 180 sumur, tapi dari sebagian besar sumur-sumur tersebut adalah merupakan sumur-sumur tua yang masih hidup," ujar dia.




(shc/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork