Program tangkap dan simpan karbon atau Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) disebut-sebut salah satu kunci untuk mengurangi emisi karbon. Tak hanya populer di Indonesia, Australia juga telah mengembangkan teknoloogi tersebut.
Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) mengembangkan teknologi tersebut sejak 17 tahun yang lalu. Badan penelitian tersebut juga memandang bahwa teknologi menjadi salah satu cara untuk mengurangi emisi karbon.
![]() |
Detikcom berkesempatan untuk melihat langsung teknologi tersebut, Senin (20/5/2023) Newcastle, Australia. Divisi CSIRO yang mengembangkan teknologi tersebut mengatakan bahwa mulanya membuat teknologi berkapasitas kecil percontohan dan diteliti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gampangnya teknologi itu menangkap karbon yang dihasilkan emisi baik pembangkit energi, batu bara, dan gas melalui pembangkit listrik.
Berdasarkan pantauan langsung, teknologi hang menjadi percontohan berada di belakang gedung CSIRO. Ruangannya yang cukup tinggi mampu menampung mesin hingga tabung penyerapan karbon.
CSIRO menggunakan pabrik percontohan ini untuk menilai bahan yang digunakan untuk menangkap CO2 dan melihat kinerjanya di lingkungan yang berbeda, dengan jenis aliran gas berbeda yang memiliki jumlah karbon dioksida dan kontaminan lainnya yang berbeda.
Kini pengembangan teknologi penangkapan dan menyimpan karbon yang dibuat oleh CSIRO sudah berkapasitas besar khususnya untuk industri. Pekembangan yang besar ini terutama untuk industri telah berlangsung selama empat tahun terakhir. Sementara yang berkapasitas kecil tetap ada di CSIRO untuk dikembangkan.
Tak hanya menangkap karbon CSIRO juga mengerjakan teknologi untuk menyimpan karbon dioksida tersebut di bawah tanah, sehingga menyerap secara geografis, atau mengubah karbon dioksida tersebut menjadi bahan yang berguna.
Australia sendiri juga berpikir teknologi penangkap dan menyimpan karbon menjadi salah satu cara menuju net zero emission. Karena CSIRO memandang dengan pembangkit listrik dialihkan ke energi terbarukan, masih terdapat sumber emisi CO2 dari industri berat penghasil CO2.
Lihat juga Video 'Singapura Hingga Korsel Tertarik Investasi Simpan Karbon Indonesia':