Jokowi Jamin Utang buat Beli Saham Freeport Lunas Tahun Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 27 Mei 2024 21:06 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita soal keberhasilan menambah saham Freeport Indonesia pada 2018 lalu. Jokowi mengatakan pengambilalihan saham Freeport dilakukan tanpa kekuatan penuh negara, semua murni bisnis.

Hal itu dilakukan dengan cara penerbitan utang. Hal itu dilakukan oleh PT Inalum sebagai BUMN yang ditugaskan mengambil alih saham Freeport.

Dalam catatan detikcom, Inalum menerbitkan obligasi global senilai US$ 4 miliar di 2018. Utang tersebut dijamin Jokowi saat ini sudah lunas.

"Dalam 4 tahun pasti akan sudah lunas dan insyaallah tahun ini sudah lunas," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Inaugurasi Pengurus GP Ansor, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Bahkan, kini bisa dibilang Indonesia sudah bisa balik modal dari keuntungan yang didapatkan dari Freeport. Menurutnya saat ini keuntungan Indonesia naik 4 kali lipat dari modal yang dikeluarkan untuk mengambil alih saham Freeport. Hal itu terjadi karena harga tembaga yang menjadi produksi utama Freeport mengalami kenaikan pesat.

"Dan harganya sekarang sudah 4 kali lipat dari harga waktu kita beli, karena harga tembaga dunia sekarang ini naik drastis. Artinya kita untung dan untung, untungnya saat itu pemiliknya mau melepas. Karena kondisi goncangan ekonomi," papar Jokowi.

Jokowi juga bercerita saat dirinya mengkoordinir pengambilalihan saham Freeport dirinya banyak mendapatkan tekanan. Salah satunya adalah ancaman-ancaman terhadap keamanan Papua.

"Saat itu juga saya banyak ditakut-takuti saat itu, waktu proses pengambilalihan. Pak hati-hati, Papua bisa bergolak, besoknya ada lagi, pak hati-hati Papua bisa lepas dari Indonesia. Besoknya lagi memberitahu pak hati-hati Indonesia akan bergejolak kalau Freeport diambil oleh negara," ungkap Jokowi.

Namun, pada akhirnya Indonesia berhasil juga mengambilalih saham Freeport secara mayoritas. Semua dilakukan tanpa menggunakan kekuatan negara.

"Tapi pengambilalihan itu tidak dengan menggunakan kekuatan power negara kok, dengan cara-cara bisnis. Tapi dapat," ujar Jokowi.




(hal/hns)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork