Energi Bersih Jadi Keharusan, Bagaimana Caranya?

Energi Bersih Jadi Keharusan, Bagaimana Caranya?

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 05 Jun 2024 16:52 WIB
Energi hijau
Foto: Dok. Kedubes Inggris
Jakarta - Energi bersih menjadi suatu keharusan di zaman modern saat ini. Kondisi dunia yang sudah tidak baik-baik saja dan berkurangnya energi fossil membuat transisi ke energi bersih perlu ditingkatkan.

Indonesia sendiri saat ini masih mmenjadi negara pengimpor minyak. Selama periode Januari-Februari 2024 total impor minyak RI mencapai volume 2,6 juta ton.

Geopolitik yang tengah memanas di dunia sebenarnya semakin mempersulit alokasi impor. Oleh karena itu inisiatif untuk mendorong sumber energi Dalam negeri harus dilakukan dan harus bersumber ari energi bersih seperti energi baru terbarukan (EBT).

Sebenarnya Beberapa pelaku industri Dalam negeri juga sudah Mulai meilirik pengembangan energi bersih. Salah satunya MMS Group Indonesia (MMSGI).

CEO MMSGI Sendy Grety mengungkapkan transisi energi yang berkeadilan bagi MMSGI merupakan proses transisi energi dengan mengutamakan ketahanan energi melalui energi saat ini dan energi masa depan, yaitu energi baru terbarukan. Selain itu, agenda ini mampu memberdayakan ekonomi masyarakat yang bergantung pada industri energi fosil menjadi industri yang tangguh dan mandiri.

"MMSGI telah melakukan investasi signifikan untuk pengembangan smelter nikel untuk bahan baku baterai serta memiliki pembangkit listrik tenaga surya dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem energi hijau," terangnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024).

Sendy menjelaskan, MMSGI menerapkan praktik pengelolaan lingkungan dengan prosedur yang ketat, termasuk program rehabilitasi lahan pascatambang dan konservasi keanekaragaman hayati. Hal ini ditempuh melalui kolaborasi untuk mencapai tujuan keberlanjutan.

MMSGI aktif menjalin kemitraan dengan pemerintah, komunitas lokal, dan organisasi internasional untuk bersama-sama menciptakan solusi inovatif yang mendukung ekonomi hijau. Terutama dalam pemanfaatan lahan pascatambang.

Contoh solusi inovatif tersebut, yaitu pemanfaatan void menjadi sumber air bersih dan pengembangan kapasitas masyarakat desa, seperti Rumah Cokelat Lung Anai di Kutai Kartanegara yang merupakan binaan PT Multi Harapan Utama (MHU).

Diketahui Rumah Cokelat ini menerima sertifikat halal dan mendapat kepercayaan dari masyarakat masyarakat lokal yang telah mendapatkan penghargaan Pengembangan Desa Berkelanjutan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Keikutsertaan MMS Group Indonesia dalam Green Economic Forum adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk mendukung dialog dan kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan. Kami berharap dapat belajar dari praktik terbaik dan berkontribusi pada pengembangan kebijakan yang mendorong penggunaan energi hijau serta transisi energi yang berkeadilan di Indonesia dan dunia," pungkas Sendy. (das/das)


Hide Ads