Bos SKK Migas Jelaskan Cost Recovery yang Disebut Anggota DPR Naik Terus

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 06 Jun 2024 18:04 WIB
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto/Foto: Dok. SKK Migas
Jakarta -

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan cost recovery yang disebut-sebut terus mengalami kenaikan. Dwi mengatakan, dalam catatannya cost recovery turun dari 2020 ke 2023.

Cost recovery merupakan pengembalian seluruh biaya operasi yang timbul dari kegiatan hulu migas. Dwi mengatakan, cost recovery turun dari 2020 sebanyak US$ 8,1 miliar menjadi US$ 7,7 pada 2023.

"Kami ingin menyampaikan cost recovery dari 2020 terus terjadi penurunan hingga 2023 dari US$ 8,1 miliar sampai US$ 7,7 miliar," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Dari data yang disajikan, Dwi mengatakan, terdapat biaya yang belum terbayarkan. Biaya itu kemudian menjadi beban tahun setelahnya.

"Di sini terlihat bagaimana upaya yang kita lakukan, di antara angka-angka ini ada warna merah di bawah itu adalah unrecovered cost, yang tidak bisa dibayarkan di tahun-tahun sebelumnya, jadi masuk menjadi beban tahun berjalan," katanya.

Cost recovery pada tahun ini diperkirakan mencapai US$ 8,3 miliar. Kenaikan cost recovery ini karena adanya beban dari tahun sebelumnya.

"Di tahun 2024, yang kelihatan ada kenaikan karena memang harus membayar unrecovered cost US$ 0,7 miliar di bawah yang sebenarnya beban di tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.




(acd/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork