Festival LIKE 2

PLN Jelaskan Proses Olah Sampah Tak Bernilai hingga Jadi Bahan Bakar PLTU

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Jumat, 09 Agu 2024 06:59 WIB
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Pemanfaatan biomassa menjadi salah satu cara strategis dalam upaya akselerasi transisi energi. Dengan tata kelola yang baik, penggunaan biomassa mampu meningkatkan ketahanan energi.

Ditambah Indonesia memiliki potensi biomassa besar, yang tersebar di berbagai wilayah. Menyadari hal ini, PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Nusantara Power, mencoba membuka potensi variasi biomassa yang ada. Termasuk dengan mengolah sampah yang kerap dianggap tak bernilai.

"Kita mencoba membuka variasi biomassa. Mengembangkan apa yang bisa kita manfaatkan. Salah satunya melalui bahan bakar jumputan padat atau sampah yang telah diproses," kata Technician Generation and Project Technology Development PLN Ivan Bagus Novendianto di acara Festival LIKE 2, yang digelar di JCC Senayan, Jakarta.

Hal itu dia ungkapkan dalam sesi talkshow bertajuk 'Peran PLN NP dalam Pengembangan Pembangkit EBT dan Rendah Karbon', Kamis (9/8/2024).

Untuk menyulap limbah sampah menjadi sumber energi berkelanjutan itu, PLN tidak sendiri, tetapi turut menggandeng TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo. Melalui kerja sama ini, olahan sampah di TPA Jabon Sidoarjo dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif PLTU.

"Bapak ibu mungkin pernah dengan PLTSA ya, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Itu memang spesifik dibangun untuk menggunakan bahan bakar sampah. Tapi ini beda. Ini sampah yang kita proses untuk kita campur di pembangkit yang seharusnya tidak menggunakan sampah," jelasnya.

"Jadi pembangkitnya sudah ada dulu. Tidak didesain untuk sampah, tapi kita coba manfaatkan sampah di pembangkit tersebut," tutur Ivan.

Namun menurutnya tak semua sampah bisa digunakan. Dia mengatakan hanya sampah selain plastik yang bisa diproses. Hal ini bukan tanpa alasan. Sebab sampah plastik diharapkan memiliki nilai ekonomi jika didaur ulang.

"Yang tidak ada nilai ekonomi atau sampahnya dari sampah, rata-rata sampah organik. Itu yang kita bisa manfaatkan," jelas Ivan.

Agar dapat digunakan, kata dia, sampah harus melalui serangkaian proses terlebih dahulu. Mulai dari pemilahan dan pencacahan. Lalu trommel screen, dilanjutkan proses drying, dan crusher.



Simak Video "Teknologi Ramah Iklim untuk Mendukung Green Mining"

(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork