Hulu Migas Bantu Pertumbuhan UMKM, Nilainya Capai Rp 33 T

Hulu Migas Bantu Pertumbuhan UMKM, Nilainya Capai Rp 33 T

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 02 Okt 2024 13:31 WIB
Prabumulih, salah satu kota di Provinsi Sumatera Selatan, dikenal sebagai salah satu situs rintisan industri hulu perminyakan di tanah air sejak era kolonial yang tetap produktif hingga sekarang.
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta -

Sektor hulu minyak dan gas (migas) memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional. Selain itu, sektor hulu migas juga mampu memberikan kontribusi yang cukup besar dalam negara hingga pengembangan pelaku UMKM.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan pada semester I (Januari-Juni) 2024, sektor industri ini berhasil menyumbang sekitar Rp 114 triliun kepada negara, atau sekitar 30% dari total penerimaan negara.

Sedangkan untuk sumbangsih industri hulu migas terhadap UMKM tercatat mencapai Rp 33,2 triliun hingga akhir 2023 kemarin. Kemudian untuk pemberian manfaat untuk para pekerja sekitar Rp 22,9 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, hingga 2023, kontribusi sektor ini terhadap UMKM secara langsung maupun tidak langsung mencapai sekitar Rp 33,2 triliun. Sementara manfaatnya terhadap tenaga kerja mencapai sekitar Rp 22,9 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (2/10/2024).

"Kemudian, lebih dari 150.000 tenaga kerja langsung terlibat dalam industri ini, dengan 99% di antaranya merupakan tenaga kerja lokal. Hal ini menunjukkan komitmen industri hulu migas dalam memberdayakan sumber daya manusia Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja asing," tambah Hudi.

ADVERTISEMENT

Di luar itu, Hudi mengatakan sektor ini juga berhasil memberikan manfaat berganda (multiplier effect) yang terlihat dari penandatanganan 10 Gas Sale Agreement (GSA) di tahun ini dengan total nilai US$ 1.2 miliar atau setara dengan Rp 18,9 triliun.

Kemudian ada juga penandatanganan 8 Procurement Contract senilai US$ 428 juta atau setara Rp 6,4 triliun, yang tentunya hal ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara hingga pembukaan lapangan kerja baru.

"Diharapkan, manfaat berganda ini dapat mendorong peningkatan kapasitas tenaga kerja, yang menjadi kunci dalam mempersiapkan Indonesia untuk bersaing di tingkat global," pungkasnya.

Simak Video: Bahlil Bakal Pangkas 300 Perizinan untuk Tingkatkan Investasi Hulu Migas

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads