Presiden Terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sampai 8%. Untuk mengejar target tersebut dibutuhkan pasokan listrik yang besar.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu menyebut, ada keinginan perencanaan listrik dibuat bisa lebih panjang.
"Ada keinginan, tapi kan harus ada revisi lah, ada keinginan supaya agak lebih jauh jadi perencanaan bisa lebih panjang," katanya di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dia mengatakan, belum ada keputusan terkait perencanaan listrik tersebut. Dia mengatakan, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8% butuh pasokan listrik lebih besar.
"Ya belum diputuskan ya. Jadi apakah nanti di 15 tahun apa 10 tahun, yang jelas kita kan mau ngejar pertumbuhan ekonomi 8%, tentu listriknya juga didorong lebih besar lagi sehingga makin besar," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menjelaskan angka 8% merupakan target selama lima tahun pemerintahan Prabowo. Dengan demikian, untuk mencapainya diperlukan waktu secara bertahap.
"Apakah kita akan mencapai target-target lebih tinggi dari 5,2% di APBN 2025? Kembali lagi, biarlah kami dan Pak Prabowo bekerja. Yang penting kan kita sudah punya landasan yang sangat baik," kata Thomas dalam acara Media Gathering di Anyer, Banten, Rabu (25/9).
"Tapi, yang saya bisa katakan di sini, nggak mungkin kita mencapai angka-angka yang lebih tinggi dari yang sudah dicanangkan kalau kita tidak mencari growth engine yang baru," sambungnya.
Simak Video: Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Tembus 8%, Ini Kata Airlangga