Airlangga Sebut RI Siap Kembangkan Pembangkit Nuklir Bareng AS-Jepang

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 11 Des 2024 15:32 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Anisa Indraini/detikcom
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membahas potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Menurut Airlangga, nuklir menjadi salah satu energi bersih yang dilirik oleh banyak negara.

Ia menyebut Indonesia mendapat sejumlah komitmen bantuan internasional untuk mengembangkan energi bersih. Dana tersebut salah satunya akan digunakan untuk pengembangan nuklir.

"JETP dana yang tersedia US$ 20 miliar, sedangkan Asia Zero Emission Community (ASEC) dari Jepang US$ 500 juta. Bersama program geothermal, dan satu lagi yang masuk adalah pengembangan energi berbasis nuklir," kata Airlangga di sela acara Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2025 di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).

Alasan banyak negara melirik nuklir karena sifatnya yang dapat digunakan hingga 15 tahun. Oleh karena itu, nuklir dianggap sebagai energi bersih dengan pembiayaan yang relatif bersaing.

"Hampir semua negara sekarang sudah menengok nuklir karena itu energi yang 10 tahun bisa terus dipakai atau bahkan sampai 15 tahun, karena dia dianggap sebagai energi bersih dan dengan cost yang relatif bersaing," tuturnya.

Airlangga menyebut PLN sudah menandatangani kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang untuk pembangunan small modular reaktor. Proyek tersebut diharapkan bisa menambah daya dukung bagi industri energi dalam negeri.

"PLN sendiri sudah menandatangani dengan Amerika dan Jepang untuk small modular reaktor. Nah, ini perlu juga untuk dilihat untuk menambah daya dukung industri energi kita," tuturnya.

Kerja sama tersebut akan berbentuk business to business (B to B) yang akan diinvestasikan kepada PLN. Kerja sama diawali dengan uji kelayakan lalu berlanjut pada tahap berikutnya. Selain Jepang dan Amerika Serikat, sejumlah negara juga menawarkan diri dalam pengembangan nuklir di Indonesia.

"Dalam pertemuan bapak Presiden (Prabowo Subianto) dengan Prancis misalnya dengan di sela-sela G20 dan APEC berbagai negara sudah ikut menawarkan termasuk Prancis kemudian juga Korea, Jepang, Rusia, China itu mendorong juga mereka juga siap untuk memberikan kita untuk pengembangan nuklir," tutupnya.

Saksikan juga video: Mendiktisaintek Siapkan Riset untuk Penguasaan Teknologi Nuklir






(ily/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork