Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia memimpin rapat koordinasi percepatan hilirisasi dan ketahanan energi di Kementerian ESDM, Jumat (17/1). Rapat ini berlangsung sekitar 2 jam.
Bahlil mengatakan bahwa rapat ini merupakan rapat perdana setelah dibentuknya Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Dalam rapat tersebut, ia mengatakan telah merumuskan sejumlah strategi untuk menjalankan perintah Presiden Prabowo dalam ketahanan energi.
"Rapat perdana, alhamdulillah tadi kami sudah rapat koordinasi sekitar hampir dua jam. Dan kami sudah merumuskan langkah-langkah strategis untuk menjalankan perintah bapak Presiden Prabowo dalam rangka meningkatkan investasi dan hilirisasi, itu yang pertama," katanya.
Kedua kata Bahlil, sesuai arahan Presiden, hilirisasi di Indonesia harus menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di Indonesia, penciptaan lapangan kerja.
"Di mana nilai tambahnya harus betul-betul dilakukan di Indonesia. Dan oleh karena itu, arah Bapak Presiden kami merumuskan tentang pembiayaannya agar lebih dulu dilakukan di dalam negeri supaya persepsi yang seolah-olah mengatakan bahwa itu nanti asing lebih banyak mendapatkan hasilnya itu perlahan-lahan kita akan kurangi," katanya.
Terakhir, Bahlil mengatakan bahwa Satgas ini akan menjadi posko untuk menjalankan tugas atau kegiatan tertentu sampai ada arahan atau keputusan lebih lanjut dari Presiden.
"Yang keempat, ini akan menjadi posko untuk kami bekerja dalam kurun waktu 5 tahun sampai dengan menunggu arahan Bapak Presiden selanjutnya," katanya.
Hadir dalam rakor tersebut yakni, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri.
Untuk diketahui, Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional tersebut dibentuk lewat Keputusan Presiden nomor 1 tahun 2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Beleid itu diteken langsung Prabowo pada 3 Januari 2025 di Jakarta.
(kil/kil)