Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi (Migas) menargetkan kuota Jenis BBM Tertentu (JBT) atau solar sebanyak 18,8 juta kiloliter. Sementara Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite sebanyak 31,2 juta kiloliter di tahun 2025.
"Penyaluran kuota JBT dan JBKP targetnya tentu 100% dan kuota untuk JBT di 2025 adalah 18,8 juta kiloliter, sedangkan untuk JBKP adalah 31,2 juta kiloliter," kata Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Selain itu, BPH Migas juga menargetkan 71 penyalur dalam program BBM Satu Harga. Adapun program BBM Satu Harga merupakan kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga BBM di seluruh wilayah Indonesia sejak tahun 2017.
Sejalan dengan supervisi pembangunan penyalur baru program BBM Satu Harga, Erika juga akan memperketat pengawasan 142 lembaga penyalur. Hal ini perlu untuk mengawasi permintaan di daerah-daerah terpencil.
"Ini utamanya tentu kita akan memastikan keberlangsungan dari operasional BBM Satu Harga ini mengingat daerahnya di daerah-daerah terpencil yang kemungkinan juga demand-nya tidak terlalu banyak," ungkapnya.
Sementara untuk gas bumi, BPH Migas juga menargetkan pembangunan ruas transmisi dan distribusi secara kumulatif sebanyak 22.550 km. Kemudian untuk volume pengangkutan dan niaga gas bumi melalui pipa, BPH Migas juga menargetkan sebanyak 1,49 miliar MSCF.
Terakhir, Erika mengatakan BPH Migas juga menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 1,018 triliun di tahun 2025. "Untuk PNBP target kami di tahun 2025 adalah sebanyak Rp1,018 triliun," tutupnya.
Simak juga video: Prabowo Optimistis RI Swasembada Energi: Solar 100% dari Kelapa Sawit
(acd/acd)