Pemerintah telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Salah satu dari 7 BUMN yang akan dikelola Danantara adalah PT Pertamina (Persero).
Pertamina pun buka suara merespons pembentukan Danantara. VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso merasa optimistis dengan bergabung ke Danantara membawa dampak positif.
Selain itu, kapitalisasi yang dilakukan Danantara nanti dapat berdampak pada kinerja Pertamina ke depan sehingga dividen yang didapat lebih meningkat lagi.
"Sekarang dibentuk Danantara ya tentu kita harus optimistis. Dan melihat ini sebagai sebuah hal yang positif karena dengan kapitalisasi nanti ya dengan investasi kemudian dengan dividen, mudah-mudahan bisa mengkapitalisasi juga kinerja yang Pertamina selama ini lakukan sehingga mudah-mudahan bisa lebih meningkat lagi profitnya, bisa lebih tinggi lagi dividennya," kata Fadjar saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Saat ditanya lebih lanjut mengenai proses pengalihan saham Pertamina ke Danantara, Fadjar menjelaskan terus berkoordinasi dengan tim keuangan. Dia optimistis proses inbreng tersebut dapat rampung sesuai dengan target yang diberikan pemerintah.
"Ya selama ini kita koordinasi terus dengan danantara dari SPPU dan juga finance kita. Ya terus koordinasi. Kalau sesuai arahannya pemerintah ya harus bisa (selesai Maret)," jelas dia.
Sebagai informasi, Danantara digadang-gadang menjadi salah satu pengelola investasi negara terbesar di dunia dari kelolaan dividen hingga aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahap awal, Danantara akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan holding BUMN pertambangan MIND ID.
"Pembentukan Danantara Indonesia menandai era baru bagi BUMN yang kita pandang bukan hanya sebagai entitas bisnis, tapi sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan, fundamental bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," kata Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).
(hns/hns)