Cek SPBE, Bahlil Ingatkan Isi LPG 3 Kg Harus Sesuai

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 14 Mar 2025 10:15 WIB
Ilustrasi/Foto: dok. Pertamina Patra Niaga
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyoroti adanya temuan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kg yang tak sesuai dengan takaran. Hal ini disampaikan saat melakukan inspeksi ke pangkalan elpiji dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT Patra Trading di Tanjung Gerem, Provinsi Banten, Kamis (13/3)

Bahlil mengatakan, beberapa temuannya gas melon gas 3 kg hanya berisi sekitar 2,5 kg hingga 2,7 kg. Melihat hal ini, ia menegaskan pemerintah tidak akan memberikan toleransi bagi praktik pengurangan takaran LPG.

"Tadi saya melakukan kunjungan di SPBE agar berat atau jumlah 3 Kg dalam galon atau tangkinya betul-betul terjamin. Kita tahu bahwa rata-rata itu biasanya cuma 2,5-2,7 Kg, ini kita tidak mau lagi (terjadi). Kita pastikan harus mencapai 3 Kg," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3/2025).

Bahlil menambahkan Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) tengah meningkatkan pengawasan di seluruh rantai distribusi LPG 3 Kg, termasuk memastikan setiap tabung yang didistribusikan memiliki isi yang sesuai standar. Pemerintah juga tengah menyusun regulasi yang mewajibkan setiap SPBE menimbang tabung sebelum didistribusikan.

Pemerintah terus memastikan regulasi ini berjalan agar praktik curang seperti pengurangan isi tabung atau pengoplosan bisa kita berantas.

"Ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto agar setiap rupiah subsidi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak," katanya.

Selain itu, pemerintah juga tengah menata sistem harga LPG bersubsidi agar masyarakat dapat membeli dengan harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ragu menindak tegas pihak yang bermain dengan harga atau menyalurkan LPG bersubsidi ke pihak yang tidak berhak.

"Menyangkut dengan tata kelola daripada LPG, kami dari Pemerintah sedang melakukan kontinuitas untuk mengukur dan memastikan agar harga daripada HET itu betul-betul mampu bisa diterapkan. Tadi saya cek di sini harga di pangkalan itu harganya Rp 19.000 sama dengan HET," pungkasnya.




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork