BBM Campur Sawit 50% Siap Diterapkan Tahun Depan!

BBM Campur Sawit 50% Siap Diterapkan Tahun Depan!

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 16 Mei 2025 15:13 WIB
Pekerja menunjukkan buah kelapa sawit usai dipanen di kawasan PT Perkebunan Nusantara IV, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan ketersediaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih sangat mencukupi untuk bahan baku biodiesel 50 persen (B50) dengan tingkat produksi CPO di Indonesia pada tahun 2024 sekitar 46 juta ton, sedangkan yang dibutuhkan untuk pembuatan B50 hanya 5,3 juta ton. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.
Foto: Antara Foto/Fransisco Carolio
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap menerapkan bahan bakar minyak (BBM) biodiesel 50 (B50) di awal tahun 2026. Penerapan tersebut dilakukan berdasarkan evaluasi implementasi BBM jenis B40 yang sebelumnya diterapkan sejak awal tahun 2025.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan, penerapan BBM jenis B50 akan mengikuti implementasi B40. Ia menyebut, penerapan B40 berjalan baik, dari sisi Public Service Obligation (PSO) maupun non-PSO.

Dari sisi industri, ketersediaan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau biodiesel dari minyak nabati juga siap untuk mengimplementasikan B50. Berdasarkan capaian tersebut, Yuliot optimis B50 dapat diterapkan awal tahun 2026.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi untuk ketersediaan FAME-nya, kita sudah mau siap untuk masuk di B50 tahun depan. Jadi untuk B50 tahun depan, ya mudah-mudahan pada awal tahun itu kita sudah bisa tetapkan," ujar Yuliot kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Yuliot menjelaskan, ketersediaan Crude Palm Oil (CPO) industri FAME juga dipastikan mampu mengisi rantai pasok dalam negeri dalam rangka hilirisasi. Selain itu, ia menyebut industri FAME juga menambah kegiatan investasinya.

ADVERTISEMENT

"Jadi ada penambahan bahan baku juga ini sudah dikondisikan," jelasnya.

Yuliot menambah, B50 tidak memerlukan penambahan lahan untuk mencukupi kebutuhan bahan baku BBM dan CPO. Hal ini dimungkinkan mengingat pemerintah juga memiliki program penanaman kembali lahan atau replanting.

"Dengan adanya program replanting yang dilakukan dan juga ini untuk mencukupi kebutuhan. Jadi mungkin nambah lahannya tidak terlalu besar lagi," tutupnya.

Tonton juga "Heboh 2 Remaja Dikeroyok Rombongan Pesilat saat Isi BBM di Madiun" di sini:

(rrd/rrd)

Hide Ads