Teka-teki Keberadaan 400 Kg Uranium Iran Usai Fasilitas Nuklir Dibom AS

Teka-teki Keberadaan 400 Kg Uranium Iran Usai Fasilitas Nuklir Dibom AS

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 25 Jun 2025 06:27 WIB
Satellite image shows a close up view of destroyed buildings at Isfahan Nuclear Technology Center, after it was hit by U.S. airstrikes, in Isfahan, Iran, June 22, 2025. Maxar Technologies/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT. MUST NOT OBSCURE LOGO.
Penampakan fasilitsa nuklir Iran usai dibom Amerika Serikat (AS).Foto: via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES
Jakarta -

Masih ada misteri yang belum terpecahkan usai Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas nuklir Iran, yaitu soal uranium. Sebelumnya, serangan terhadap fasilitas nuklir Iran terjadi pada akhir pekan lalu menggunakan B-2 Stealth Bomber alias pesawat siluman anti-radar.

Lokasi penyerangan adalah fasilitas nuklir di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Usai peristiwa tersebut Badan Energi Atom Internasioal (Interational Atomic Energy Agency/IAEA) langsung meminta akses meninjau lokasi.

Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan para inspektur IAEA harus mendapatkan akses menuju situs nuklir Iran, termasuk memeriksa cadangan bahan baku nuklir mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Grossi ini disampaikan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Minggu (22/6/2025).

Melansir situs berita Perserikatan Bangsa-Bangsa/ PBB (UN News), Selasa (24/6/2025), ada kekhawatiran terhadap 400 kilogram (kg) uranium yang telah diperkaya hingga 60% oleh Iran.

ADVERTISEMENT

Padahal, menurut kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan komunitas internasional, Iran hanya diizinkan memperkaya uranium di bawah 4 persen.

Sebelumnya, New York Times melaporkan pemerintah Iran telah memindahkan 400 kilogram uranium itu sebelum serangan AS. Hal itu berdasarkan keterangan dua pejabat Israel yang mengetahui informasi intelijen.

Sebagai informasi, maksud memperkaya uranium adalah diproses untuk meningkatkan kandungan isotop uranium-235 di dalamnya. Semakin tinggi kadar U-235, semakin besar potensinya untuk digunakan dalam reaktor nuklir atau senjata nuklir.

"Kini terlihat kawah di situs Fordow, lokasi utama Iran untuk pengayaan uranium hingga 60%, yang menunjukkan penggunaan senjata penghancur bawah tanah. Ini sesuai dengan pernyataan dari pihak AS," terang Grossi.

Menurut Grossi hingga saat ini tidak ada pihak, termasuk IAEA, yang bisa memastikan sejauh mana kerusakan di bawah tanah di Fordow.

Grossi menambahkan, dengan mempertimbangkan daya ledak tinggi dalam serangan AS, kemungkinan besar terjadi kerusakan besar pada mesin sentrifugal sensitif yang digunakan untuk memperkaya uranium di Fordow.

Para ahli keselamatan IAEA telah berulang kali memperingatkan serangan bersenjata terhadap infrastruktur nuklir berisiko merusak sistem pengaman dan dapat menyebabkan pelepasan zat radioaktif atau bahan beracun dalam jumlah berbahaya.

"Serangan bersenjata terhadap fasilitas nuklir tidak boleh dilakukan, karena bisa menimbulkan pelepasan radioaktif dengan konsekuensi serius, baik bagi negara yang diserang maupun negara-negara sekitarnya," jelas Grossi.

Simak Video: Amerika Serikat Mengebom 3 Situs Nuklir Iran!

(ily/hns)

Hide Ads