Bahlil: Saya Takut Kampus Jadi Pabrik Pembuat Pengangguran!

Bahlil: Saya Takut Kampus Jadi Pabrik Pembuat Pengangguran!

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 17 Jul 2025 13:45 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi (kanan) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri) bersiap menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, antara lain milik PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP) di Pulau Manuran, PT Kawei Sejahtera Mining (PT KSM) di Pulau Kawei, PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) di Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Serta PT Nurham Pulau Waegeo karena ditemukan sejumlah pelanggaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Foto: ANTARA FOTO/0/3504365
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku takut jika suatu saat perguruan tinggi alias kampus akan menjadi pabrik pencetak pengangguran. Hal itu bisa terjadi jika tidak disiapkan lapangan pekerjaan dari sekarang.

"Kalau tidak ada lapangan pekerjaan disiapkan, saya takut suatu saat kampus akan menjadi pabrik pembuat pengangguran intelektual," kata Bahlil dalam acara Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-54 Program Sarjana Terapan Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, Kamis (17/7/2025).

Salah satu yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan adalah dengan membangun hilirisasi atau industri. Menurut Bahlil, hilirisasi adalah salah satu program pemerintah yang harus disukseskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah sedang gencar mendorong hilirisasi yaitu proses pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi. Hilirisasi dilakukan di berbagai sektor mulai dari mineral dan batu bara (minerba), minyak dan gas (migas), perikanan, kehutanan, pertanian, hingga perkebunan.

"Khusus hilirisasi di sektor minerba ini ditangani langsung oleh Kementerian ESDM," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Bahlil sendiri tidak mau Indonesia dikenal lagi sebagai negara yang hanya mengekspor bahan baku atau mentah. Sesuai Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945, kekayaan alam harus dikuasai oleh negara, dikelola dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyat.

"Maka hilirisasi harus kita bangun, industri harus kita bangun supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan, itu sama dengan ketika seluruh perguruan tinggi yang mahasiswanya siap untuk bekerja, maka keluar itu ada lapangan pekerjaan yang disiapkan," imbuh Bahlil.

Tonton juga video "Deretan Pekerjaan yang Paling Banyak Kena PHK di RI" di sini:

(acd/acd)

Hide Ads