Proyek Baterai Huayou dari China Ditarget Rampung 2027

Proyek Baterai Huayou dari China Ditarget Rampung 2027

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 05 Agu 2025 19:00 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Foto: Heri Purnomo
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut, Indonesia sebentar lagi akan menjadi negara pertama yang mampu membangun ekosistem baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Hal ini menyusul proyek ekosistem baterai listrik yang segera jalan.

Bahlil mengatakan proyek ekosistem baterai tersebut akan melibatkan perusahaan asal China Huayou yang bekerja sama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Dalam proyek ini total investasi yang akan dikucurkan oleh Huayou sebesar US$ 8 miliar atau setara Rp 131,14 triliun (kurs Rp 16.393).

"Huayou sebentar lagi akan jalan dengan Antam dan IBC. Total investasinya sekitar US$ 8 miliar. Nah, kalau ini semua jadi, kita targetkan 2027 akhir ini semua udah jadi," katanya saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama yang membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu sampai hilir," tambahnya.

Untuk diketahui, Huayou merupakan perusahaan yang menggantikan perusahaan Korea Selatan, LG pada proyek baterai kendaraan listrik senilai US$ 9,8 miliar. Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan perusahaan China, Huayou bakal gantikan LG Energy Solution dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV).

ADVERTISEMENT

Hal ini menyusul keputusan LG Energy Solution mundur dari pertambangan, smelter, pengolahan prekursor, katoda, sel baterai, hingga daur ulang baterai. LG, kata Bahlil, sudah merealisasikan sekitar US$ 1,2 miliar dalam proyek tersebut, dan sisanya US$ 8,6 miliar lagi akan digantikan investasinya oleh Huayou.

"Nah sekarang tinggal kurang lebih sekitar US$ 8 miliaran mulai juga sebagian dari hulu hilir sampai dengan battery cell, 20 gigawatt. Itu alhamdulillah sudah diputuskan sudah disetujui oleh pak presiden. Atas arahan pak presiden sekarang sudah dilakukan oleh konsorsium Huayou dan ini tidak ada masalah lagi dan ini sudah siap untuk dilakukan groundbreaking," beber Bahlil usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Kamis (22/5).

Pria yang juga menjadi Ketua Umum Golkar itu mengatakan, porsi saham pemerintah lewat BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) di proyek tersebut 51%. Nantinya, di bawah proyek itu dibentuk perusahaan patungan, namun porsi BUMN hanya 30%. Rencananya, Danantara ikut berpartisipasi menambah porsi saham Indonesia.

"Di JV berikutnya itu sekarang 30% tapi kita lagi mengupayakan untuk ada kenaikan karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi. Nah ini arahan pak presiden kita akan memaksimalkan untuk di atas 40% bahkan sampai dengan 50%, tapi semua itu dalam proses negosiasi," pungkas Bahlil.

Simak juga Video 'Direstui Prabowo, Huayou Gantikan LG di Proyek Baterai EV RI':

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads