Indonesia diyakini memiliki banyak modal untuk mencapai energi hijau di masa depan. Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia memiliki 3.600 gigawatt (GW) potensi energi baru dan terbarukan dari tenaga surya hingga bioenergi.
"Kami percaya bahwa kita dapat mencapai peluang energi (nol emisi karbon) karena kita memiliki lebih dari 3.600 gigawatt potensi energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya. Indonesia menjadi terbesar di dunia, benar-benar memiliki pengembangan tenaga surya dan bioenergi dapat memainkan peran utama dalam solusi energi di dunia," kata dia dalam PYC International Energy Conference 2025 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
Lebih lanjut, dalam sesi diskusi, Direktur Strategi dan Tata Kelola Hilirisasi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Ahmad Faisal Suralaga mengatakan hal yang senada bahwa sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia sangat banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir semua sudah tahu bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan baru dengan 1.700 gigawatt yang dipimpin oleh tenaga surya, lebih dari 3.000 megawatt dengan hidro, bioenergi, dan panas bumi yang tersebar di seluruh wilayah kita," ungkapnya.
Saat ini energi terbarukan yang baru digunakan oleh Indonesia baru 14,4 GW atau kurang dari 1% yang telah digunakan pada akhir tahun 2024. Artinya, lanjut dia masih ada peluang besar untuk mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan Indonesia.
"Sebagai langkah pertama untuk mempercepat transisi energi ini, perusahaan listrik negara kami juga meluncurkan bisnis pembangkit listrik pasokan listrik beberapa tahun yang lalu. Pembangkit tersebut ditargetkan untuk menghasilkan listrik emisi. Sekitar 69,5 gigawatt terutama sekitar 61% dari kapasitas baru berasal dari tenaga surya," tandasnya.
(ada/ara)