Pemerintah mendorong bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur atau ramah lingkungan. Langkah ini sebagai upaya untuk mengurangi emisi dan menekan menekan polusi udara.
Di Indonesia sebenarnya BBM rendah sulfur masih tersedia. Meski, kebanyakan merupakan BBM yang memiliki tingkat sulfur tinggi.
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan (LH/BPLH) mengatakan Indonesia sudah mempunyai BBM dengan kualitas yang baik dan rendah sulfur, meski mayoritas tinggi sulfur. Hanif menerangkan, kontribusi terbesar dari masalah polusi udara di Indonesia yakni kualitas BBM yang didominasi sulfur yang tinggi.
"Dari udara yang tidak sehat di Jakarta, maka kontribusi utamanya ada di bahan bakar minyak kita. Hampir 90 persen BBM kita memiliki kandungan sulfur di atas 1.500 ppm. Padahal Euro IV hanya membolehkan 50 parts per million (ppm)," kata Hanif seperti dikutip dari detikOto, Rabu (10/9/2025).
Hanif menerangkan Indonesia mempunyai sejumlah BBM dengan sulfur rendah. Sejumlah jenis BBM yang sudah mempunyai standar rendah sulfur, yakni Pertamina DEX, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95. Jenis-jenis BBM itu telah dijual di SPBU Pertamina.
"Apa yang memiliki kandunga sulfur yang rendah? Di antaranya untuk gasoil adalah Pertamina Dex. Ini boleh kita lihat kalau kita kemudian lihat jumlahnya itu hanya sedikit dari semua yang ada di pom-pom kita," tambahnya.
"Jadi BBM kita, kandungan sulfurnya di atas 1.500 ppm yang kemudian pada BBM setara Euro IV itu hanya boleh 50 ppm. Itu (BBM dengan sulfur rendah) ada di Pertamina Dex, kemudian Pertamax Turbo sama Pertamax (Green) RON 95. Di luar itu semua di atas 1.000 ppm kandungan sulfurnya," imbuhnya.
Hanif menjelaskan penggunaan BBM tinggi sulfur itu dapat berdampak pada penurunan kualitas udara di Jakarta. Untuk itu, Hanif mendorong untuk konversi ke BBM rendah sulfur.
"Ini kita sudah berkali-kali menuntut keberanian kita untuk mengkonversi BBM yang tinggi sulfur menjadi BBM yang rendah sulfur," jelasnya.
Senada, Praktisi Minyak dan Gas Bumi (Migas) Hadi Ismoyo menilai upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan bbm rendah sulfur merupakan langkah bagus. Menurutnya, bbm rendah sulfur dapat mengurangi polisi udara.
"Terobosan ide yang sangat bagus dan perlu didukung," ujar Hadi kepada detikcom.
Hadi menerangkan BBM rendah sulfur pada bensin umumnya sama atau di atas RON 95, seperti Pertamax Green 95, Pertama Turbo, hingga Pertama Dex. Adapun prosesnya dilakukan di Kilang Pertamina dengan modifikasi processing refinary untuk menghasilkan tingkat sulfur yg diinginkan.
"Umumnya (kandungan BBM rendah sulfur) sama atau di atas RON 95 seperti PertamaxGreen95, PertamaxTurbo, Pertamina Dex," terangnya.
Simak juga Video: Indonesia Targetkan 80 Juta Dolar AS di Pendanaan Pengurangan Emisi
(acd/acd)