ESDM Ungkap Alasan Tambang Nikel di Pulau Gag Papua Kembali Beroperasi

ESDM Ungkap Alasan Tambang Nikel di Pulau Gag Papua Kembali Beroperasi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 15 Sep 2025 14:00 WIB
Direksi PT Gag Nikel, Aji Priyo Anggoro mengambil gambar di lokasi terbuka penambangan yang sementara berhenti beroperasi di Pulau Gag Distrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Minggu (8/6/2025). PT Gag Nikel memastikan bahwa operasional pertambangan dijalankan sesuai prinsip pertambangan berkelanjutan dan kaidah lingkungan hidup yang berlaku dengan melakukan upaya reklamasi pasca penambangan serta pengolahan limbah yang telah melalui uji baku mutu sehingga tidak menimbulkan dampak ekologis. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/YU
Ilustrasi/Operasional PT Gag Nikel di Papua Barat Daya/Foto: ANTARA FOTO/OLHA MULALINDA
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan alasan tambang nikel milik PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya kembali beroperasi. Beroperasinya kembali tambang ini dalam rangka menjalankan proses audit.

Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Tri Winarno Kementerian ESDM mengatakan, operasi PT Gag berjalan bukan karena izin operasinya sudah dikembalikan.

"Bukan (karena izin sudah dikembalikan), kalau itu kan (operasi) dalam rangka untuk evaluasi, audit lingkungan secara menyeluruh. Itu kan harus dalam kondisi operasi," kata Tri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, operasional PT Gag Nikel sempat dihentikan sementara pada 5 Juni 2025 oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Keputusan itu diambil menyusul meningkatnya perhatian publik terkait dugaan kerusakan ekosistem di kawasan Raja Ampat yang dikenal sebagai salah satu surga terakhir di bumi.

ADVERTISEMENT

Kabar beroperasinya kembali PT Gag Nikel kini ramai diperbincangkan oleh publik. Informasi beroperasinya PT Gag Nikel dikonfirmasi kepada Tri beberapa waktu lalu. Ia mengakui bahwa operasi tambang sudah dimulai sejak 3 September.

"Iya, (sudah beroperasi sejak) 3 September," sebut Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengonfirmasi hal itu saat dihubungi, Selasa (9/9/2025).

Tonton juga video "Hasil Studi Dampak Lingkungan dan Kesehatan di Sekitar Kawasan Tambang" di sini:

(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads