KSP Kaji Skema Impor BBM Lewat Pertamina, Bakal Beri Masukan ke Prabowo

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 18 Sep 2025 12:50 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari (kanan)/Foto: Firda Cynthia Anggrainy/detikcom
Jakarta -

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari mengatakan pihaknya akan mendalami rencana impor BBM satu pintu lewat Pertamina. Rencana ini diungkapkan Kementerian ESDM sebagai respons terhadap kekosongan stok BBM di SPBU swasta.

BBM yang kosong di SPBU swasta terjadi karena kuota impor BBM beberapa SPBU swasta sudah habis. Kementerian ESDM mengarahkan agar SPBU swasta membeli BBM impor dari Pertamina.

Qodari belum mau bicara banyak soal hal ini. Yang jelas, pihaknya akan mendalami masalah tersebut dan menyiapkan masukan secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Mohon waktu, karena ini masih transisi, dan ini isu relatif baru muncul di media, kita mau kaji dahulu. Mudah-mudahan nanti kajian dari KSP ini bisa menjadi masukan dan pembanding ke presiden," sebut Qodari di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Menurutnya seringkali kebijakan pemerintah diawali niat baik. Namun, di lapangan justru muncul masalah yang tidak diinginkan.

"Kadang-kadang begini kebijakan itu biasanya berasal dari niat baik, tetapi karena ini masalah sosial kompleks, aktornya banyak dan ada implikasi sosial tertentu yang kurang diinginkan. Istilahnya kalau bawa mobil itu blind spot," ungkap Qodari.

"Mudah-mudahan kita akan bangun satu mekanisme agar blind spot itu bisa diidentifikasi dari awal sehingga tak menjadi pro kontra atau kerugian di kemudian hari," lanjutnya.

Sebelumnya, masalah impor BBM ini sudah dibahas langsung oleh Prabowo dalam rapat terbatas Selasa yang lalu. Kala itu, Pabowo memanggil beberapa menterinya membahas kelangkaan BBM di SPBU swasta, termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto usai rapat membenarkan impor BBM untuk SPBU swasta dibahas. Namun, dia tak menjelaskan dengan rinci soal teknis yang mau dilakukan pemerintah, semua akan diatur oleh Menteri ESDM. Pada intinya, pemerintah ingin memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat.

"Itu semuanya dibahas bagaimana supaya, teknik di lapangan, kalau ada yang tersumbat di sana sini, masalah teknis akan dibahas dengan menteri terkait. Intinya bagaimana memberikan pelayanan pada masyarakat agar semuanya tersubsidi dengan baik pangan, energi dan semuanya bisa murah ke rakyat," ujar Aries.

Dia juga menegaskan meski SPBU swasta akan membeli stok dari Pertamina, monopoli tidak akan terjadi. Intinya, semua implementasi kebijakan perlu dievaluasi secara berkala.

"Nggak ada monopoli, semuanya kan didistribusikan dengan sebaik-baiknya. Kalau ada masalah teknis di lapangan tinggal didiskusikan dengan baik. Kadang keputusan dengan implementasi di lapangan mungkin harus ada evaluasi," beber Aries.



Simak Video "Pertamina Capai Ketahanan Energi Lewat Penguatan Peta Jalan NZE!"

(hal/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork