Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) murni atau base fuel yang diimpor Pertamina untuk kebutuhan badan usaha (BU) swasta sudah tersedia. Namun, kepastian kapan bisa masuk ke SPBU swasta masih menunggu kesepakatan antara Pertamina dan BU swasta.
"Yang jelas BBM-nya sudah ada di pelabuhan, di kargo. Jadi sebenarnya ini tinggal kecepatan antara swasta dan Pertamina melakukan proses negosiasi," kata Dirjen Migas ESDM Laode Sulaeman di Jakarta, Minggu (28/9/2025).
Baca juga: Pertamina Pasok 40 Ribu Barel BBM ke Vivo |
Laode menjelaskan proses ini dilakukan secara business to business (B2B). ESDM hanya berperan menjembatani kebutuhan BU swasta dengan Pertamina sehingga belum dapat memastikan kapan stok masuk ke SPBU swasta.
Saat ini, baru PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) yang sepakat melakukan B2B dengan Pertamina Patra Niaga (PPN) dengan menyerap 40 ribu barel BBM. "Dengan niat baik, transparansi serta sesuai good corporate governance, PPN dan Vivo berkomitmen memastikan ketersediaan BBM serta pelayanan ke masyarakat," kata Pj. Corporate Secretary PPN, Roberth MV Dumatubun.
Menurutnya, mekanisme penyediaan BBM dilakukan sesuai aturan yang berlaku, dilanjutkan dengan uji kualitas dan kuantitas oleh surveyor yang disepakati bersama. Kolaborasi dengan swasta, kata Roberth, menjadi bukti menjaga energi adalah kerja bersama.
Sementara itu, empat BU swasta lainnya masih berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing.
(rrd/rrd)