Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjawab santai terkait sanksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada dua perusahaan minyak Rusia, yakni Lukoil dan Rosneft.
Saat ini, perusahaan minyak Rusia, Rosneft terlibat dalam proyek pembangunan Kilang Tuban bersama Pertamina. Ia mengatakan sanksi dari AS ini tidak berdampak terhadap pembangunan tersebut.
"Tenang aja, banyak jalan menuju surga. Jangan terlalu khawatir berlebihan ya. Kita sudah siasati," kata Bahlil usai Upacara Peringatan Hari Pertambangan dan Energi Ke-80 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: Trump Sanksi Dua Raksasa Minyak Rusia |
Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan saat ini posisi Rosneft dalam pembangunan Kilang Tuban masih sama seperti sebelumnya. Ia mengatakan Rosneft masih melakukan kewajiban-kewajinannya.
"Jadi untuk komitmen mereka masih tetap, untuk pemenuhan kewajiban-kewajiban tetap yang mereka lakukan," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
Ketika ditanya terkait apakah akan ada pengganti Rosneft imbas adanya sanksi tersebut, Yuliot mengatakan masih harus menunggu kepastian dari pihak Rosneft. Hal ini sejalan dengan langkah Rosneft untuk melakukan pemenuhan terhadap sanksi dari AS.
"Nah ini nanti berdasarkan pembicaraan dengan Rosneft. Jadi, kalau mereka menyatakan tidak bisa melanjutkan, ya nanti ya kita pikirkan," katanya.