Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan 18 proyek hilirisasi dengan nilai investasi mencapai Rp 618 triliun akan dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Hal ini diungkap Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025).
Bahlil yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Hilirisasi telah menyerahkan 18 dokumen pra feasibility study (pra FS) proyek hilirisasi ke Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.
"18 proyek hilirisasi yang ditangani oleh satgas hilirisasi yang notabenenya diketuai oleh Menteri ESDM itu telah disampaikan kepada Menteri Investasi karena akan dibiayai oleh Danantara," katanya.
Bahlil menambahkan 18 proyek hilirisasi pun sudah dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
"Dan kemarin ratasnya dengan Bapak Presiden insyaallah Desember awal sudah selesai dengan totalnya Rp 618 triliun dari berbagai sektor termasuk pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan," katanya.
"Namun 90% hilirisasi itu untuk mengcover untuk sektor minerba dan migas, termasuk di dalamnya DME," tambahnya.
Bahlil menegaskan 18 proyek hilirisasi ini merupakan proyek yang dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus pemerataan pembangunan di berbagai daerah.
"Ini adalah instrumen penting untuk menciptakan kawasan pertumbuhan dan untuk menciptakan nilai tambah terhadap pengelolaan sumber daya alam kita. Karena ini kembali ke pasal 33," katanya.
Simak juga Video Lapor Presiden, Rosan: Hilirisasi Siap Jalan, Finansial Terkendali
(acd/acd)