×
Ad

Kuota Impor BBM Shell hingga VIVO Masih Dievaluasi, Bakal Ada Tambahan?

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 12 Des 2025 14:41 WIB
Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta -

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa proses penentuan kuota impor Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk tahun 2026 kepada seluruh badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM), baik itu Shell, BP, dan VIVO masih dalam tahap evaluasi oleh Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas).

Dalam proses evaluasi tersebut, Yuliot bilang Kementerian ESDM bakal mengacu pada realisasi penjualan BBM pada tahun 2025. Namun ia belum bisa memastikan apakah besaran kuotanya akan ada penambahan 10% seperti sebelumnya atau bisa lebih.

"Jadi ini berdasarkan itu penjualan seperti tahun 2025 ini kan dari total penjualan mereka akhirnya kan kita lebihkan pertumbuhan 10%, sesuai dengan pertumbuhan permintaan BBM. Jadi ini lagi dievaluasi oleh Dirjen Migas," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan seluruh badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM), baik itu Shell, BP, dan VIVO telah mengajukan kuota impor BBM tahun depan.

"Sudah. Semuanya sudah (Ajukan impor BBM tahun depan)," ujar Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Hanya saja, Laode belum dapat memastikan berapa kuota impor BBM yang akan diberikan kepada SPBU swasta. Ia mengatakan pengumuman besaran kuota untuk SPBU swasta bisa diambil setelah seluruh usulan dipaparkan kepada Menteri ESDM.

"Nanti setelah saya paparan ke Pak Menteri, saya akan paparan ke Pak Menteri semua, mulai dari bensin, avtur, solar. Nah begitu beliau sudah setuju, kita umumkan," kata Laode.

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan tahun depan SPBU swasta akan tetap memiliki kuota impor BBM untuk memenuhi stoknya. Menurutnya, pemerintah tidak akan dzalim kepada pengusaha dengan menghapus kuota impor BBM dari SPBU swasta.

Baginya, untuk perusahaan-perusahaan yang mau menaati aturan, kuota impornya tidak akan dipotong tahun depan. Bahkan bisa jadi ditambah 10% seperti tahun ini.

"Nah terkait dengan tahun 2026 kita akan memberikan kuota juga, akan kita akan berlakukan sama bagi perusahaan-perusahaan yang mau taat aturan. Saya katakan bahwa pemerintah tidak boleh dzalim pada pengusaha, tapi pengusaha juga jangan mengatur- ngatur pemerintah," tegas Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

Bagaimanapun, sejauh ini pikiran semua SPBU swasta akan mendapatkan kuota impor BBM lebih besar 10% pada tahun 2026. Persis seperti yang dilakukan tahun ini.

"Sampai saat ini pikiran saya masih begitu ya, kalau kalau ada yang agak sedikit bagaimana-gimana kita berpikir lah ya," ujar Bahlil ketika ditanya apakah kuota impor BBM akan tetap menumpuk 10% tahun depan.



Simak Video "Video VIVO dan BP Batal Beli BBM dari Pertamina"

(hrp/ang)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork