Pertamina Patra Niaga menghadirkan Biosolar Performance sebagai bahan bakar diesel berbasis B40 yang dirancang untuk menjaga kebersihan sistem bahan bakar dan stabilitas performa mesin industri. Produk ini dikembangkan untuk meningkatkan keandalan operasional di tengah meningkatnya pemanfaatan biodiesel nasional.
Melalui Biosolar Performance, Pertamina Patra Niaga menawarkan biosolar dengan Formula Pertatec yang difokuskan pada perbaikan kualitas pembakaran serta perlindungan komponen mesin dalam penggunaan jangka panjang.
VP Industrial and Marine Fuel Business Pertamina Patra Niaga Oos Kosasih menjelaskan produk ini dirancang sebagai solusi atas tantangan teknis yang kerap muncul pada penggunaan biosolar konvensional di sektor industri, terutama terkait kebersihan sistem bahan bakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biosolar Performance kami kembangkan untuk menjaga kebersihan injektor, memperbaiki filter blocking tendency, serta memastikan performa mesin tetap stabil dalam operasional industri," ujar Oos di Kantor Pusat Pertamina Patra Niaga, Jakarta Selatan, pada Senin (22/12/2025).
Ia menuturkan Formula Pertatec yang digunakan pada Biosolar Performance memiliki fungsi detergency untuk membersihkan deposit pada injektor, water separability untuk memisahkan kandungan air, anti-foam agent untuk mengurangi pembentukan busa, serta corrosion inhibitor guna melindungi komponen mesin dan tangki penyimpanan.
Dengan formulasi tersebut, Biosolar Performance diklaim mampu menurunkan tingkat penurunan daya atau power loss dibandingkan biosolar B40 konvensional. Selain itu, kecenderungan penyumbatan filter juga dapat ditekan sehingga aliran bahan bakar menjadi lebih lancar.
VP Business Development and Subsidiary Pertamina Patra Niaga Sigit Setiawan menambahkan pengembangan produk ini dilakukan melalui serangkaian pengujian laboratorium dan uji lapangan untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh konsumen industri.
"Hasil pengujian menunjukkan adanya perbaikan pada performa mesin, kebersihan sistem bahan bakar, serta dampak positif terhadap efisiensi operasional," kata Sigit.
Ia menjelaskan, Biosolar Performance juga dirancang untuk menurunkan risiko downtime dan gangguan operasional akibat permasalahan bahan bakar. Dengan mesin yang lebih bersih dan stabil, kebutuhan perawatan dapat ditekan sehingga biaya operasional menjadi lebih efisien.
Produk ini ditujukan khusus untuk konsumen sektor industri seperti pertambangan, migas, transportasi, dan manufaktur yang membutuhkan keandalan mesin dalam operasional berkelanjutan. Biosolar Performance telah melalui tahap pemanfaatan awal di sejumlah proyek industri.
Informasi mengenai Biosolar Performance disampaikan dalam rangkaian press conference kesiapan Satgas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang digelar sebagai bagian dari agenda akhir tahun perusahaan.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menyatakan kehadiran Biosolar Performance merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung kebutuhan energi industri sekaligus menyelaraskan operasional dengan kebijakan biodiesel nasional.
"Melalui Biosolar Performance, kami ingin memastikan konsumen industri mendapatkan solusi bahan bakar yang lebih andal, bersih, dan mendukung keberlanjutan operasional," ujar Mars Ega.
Biosolar Performance saat ini dipasarkan secara terbatas untuk konsumen sektor industri melalui skema business-to-business (B2B). Produk ini belum tersedia untuk pembelian umum di SPBU dan ditujukan bagi perusahaan yang membutuhkan pasokan BBM diesel dalam skala besar dan berkelanjutan.
Untuk memperoleh Biosolar Performance, konsumen industri dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 untuk menyampaikan kebutuhan dan minat penggunaan produk.
Selanjutnya, permintaan tersebut akan ditindaklanjuti oleh tim Pertamina Patra Niaga di masing-masing regional, termasuk proses teknis dan komersial sesuai karakteristik kebutuhan industri.
Dengan peluncuran produk ini, Pertamina Patra Niaga berharap dapat memberikan nilai tambah bagi sektor industri sekaligus memperkuat peran perusahaan dalam mendukung transisi energi nasional secara berkelanjutan.
(akn/ega)











































