Buat Kamu yang Belum Tahu soal Bitcoin, Wajib Banget Baca Ini!

Buat Kamu yang Belum Tahu soal Bitcoin, Wajib Banget Baca Ini!

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 12 Feb 2021 13:50 WIB
Bitcoin Melambung Di Atas 20 Ribu Dolar, Bakal Jadi Incaran Investor Awam?
Foto: DW (News)
Jakarta -

Harga Bitcoin masih bikin geleng-geleng kepala. Hari ini saja, pukul 11:15 WIB harga Bitcoin tembus US$ 47.401 atau sekitar Rp 663 juta. Nggak heran kan kalau Bitcoin itu disebut mata uang kripto termahal?

Coba bayangin, kalau punya 1 keping Bitcoin saat ini, lalu dicairkan ke rupiah, uangnya bisa buat beli Pajero Sport Dakar Ultimate 4x2 Rockford Fosgate Edition. Bahkan, detikers masih dapat kembalian kalau belinya pakai Bitcoin, karena Pajero Sport edisi terbatas itu di area DKI Jakarta dibanderol Rp 609 juta. Nah, berapa tuh kembaliannya? Masih bisa lagi dipakai buat beli motor Vespa Sprint S 150 I-GET ABS yang dibanderol Rp 50 juta-an.

Pasti sekarang kepikiran, kok bisa sih Bitcoin semahal itu? Gara-gara apa sih? Nah, detikcom bakal ngasih tahu detikers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eits, tapi tunggu dulu. Sebelumnya kita cari tahu dulu yuk soal Bitcoin ini!

1. Apa itu Bitcoin?

Mengutip Independent, Jumat (12/2/2021), Bitcoin itu adalah mata uang kripto, atau mata uang yang nggak ada bentuk fisiknya, yang cuma ada di dunia digital. Jadi, kalau detikers beli Bitcoin, cuma bisa lihat di komputer, nggak bisa dapat koin fisiknya.

ADVERTISEMENT

Nah, Bitcoin itu dibuat pakai sistem blockchain. Jadi, setiap Bitcoin yang dibeli, dijual, atau ditransaksikan itu bisa dilacak lewat internet. Bitcoin ini juga mata uang terdesentralisasi pertama di dunia. Jadi, Bitcoin itu nggak terikat dengan bank sentral mana pun.

2. Siapa yang buat Bitcoin?

Jawabannya, Satoshi Nakamoto. Bitcoin pertama lahir di dunia itu di tahun 2009. Tapi, sampai sekarang belum ada seorangpun di dunia yang tahu siapa itu Satoshi Nakamoto.

3. Gimana cara dapat Bitcoin?

Untuk dapatkan Bitcoin itu ada 2 cara. Pertama, bisa beli lewat perusahaan exchange yang terdaftar di Indonesia. Perusahaan apa saja? Detikers bisa cari tahu di situs resmi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Kalau beli 1 keping saat ini, butuh modal yang besar banget kan? Tapi tenang, Bitcoin itu bisa dibeli dengan pecahan receh atau disebutnya satoshi. Nilai 1 satoshi itu adalah pecahan desimal dengan 8 angka di belakang koma terhadap 1 keping Bitcoin. Artinya, 1 satoshi sama dengan 0,00000001 Bitcoin. Kalau dirupiahkan, maka 1 satoshi sekitar Rp 6,630.

Maka dari itu, beli pecahan receh Bitcoin bisa dengan modal Rp 10.000. "Pemula bisa mencoba trading dengan modal Rp10.000 saja. Karena Bitcoin di Indodax bisa dijual dengan pecahan desimal hingga pecahan terkecil dari Rp 10.000," jelas CEO Indodax Oscar Darmawan kepada detikcom, Kamis (28/1/2021).

Selain beli, dapatkan Bitcoin juga bisa lewat cara menambang atau mining pakai sederet software dan pemecahan algoritma komputer. Mining Bitcoin itu nggak gampang, lho! Oscar bilang, buat saat ini menambang Bitcoin nggak terlalu disarankan, soalnya modalnya juga besar. Detikers perlu perlengkapan komputer dengan spesifikasi tinggi, belum lagi biaya listriknya.

Bahkan, dengan modal Rp 10 miliar pun, sekarang ini nggak disarankan untuk menambang. Soalnya, return alias pengembalian keuntungannya sangat kecil. Nggak cuma itu, waktu menambang sampai dapat Bitcoin itu cukup lama, lho!

Masih belum jelas? lanjut ke halaman berikutnya

4. Kenapa harga Bitcoin naik terus?

Balik lagi ke desentralisasi tadi, harga Bitcoin itu nggak terikat dengan bank sentral mana pun. Jadi, naik-turun harga Bitcoin itu murni karena mekanisme pasokan dan permintaan atau supply and demand. Kalau makin sedikit, atau makin banyak yang beli, harga Bitcoin naik. Sebaliknya, kalau pasokannya banyak atau makin banyak yang jual, harganya bisa jatuh.

Nah, sejak awal Bitcoin itu diciptakan cuma 21 keping. Sekarang ini pun, pasokan Bitcoin itu makin tipis. Itulah kenapa harga Bitcoin naik terus, dan para penambang atau miners juga makin susah dapat Bitcoin.

5. Mau investasi Bitcoin, oke nggak sih?

Sama saja kayak saham, emas, valuta asing (valas), investasi di Bitcoin itu punya risiko. Semakin tinggi peluang untung yang detikers dapat, semakin tinggi juga risikonya.

Kalau mau investasi di Bitcoin, detikers disarankan pakai uang nganggur. Apa sih uang nganggur itu? Artinya, bukan uang yang dipakai untuk kebutuhan penting kayak bayar kos-kosan, tagihan listrik, atau beli makanan sehari-hari.


Hide Ads