Barang yang Dijual Pakai NFT: Tweet Pertama di Dunia Hingga Kata Motivasi

Barang yang Dijual Pakai NFT: Tweet Pertama di Dunia Hingga Kata Motivasi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 15 Mar 2021 12:28 WIB
People holding mobile phones are silhouetted against a backdrop projected with the Twitter logo in this illustration picture taken in  Warsaw September 27, 2013.   REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo
Ilustrasi/Foto: Reuters/Kacper Pempel

3. Video Highlight NBA

Liga basket Amerika Serikat atau yang beken disebut National Basketball Association (NBA) ikut masuk ke dalam jual beli NFT. Hal itu dilakukan melalui aplikasi Top Shot.

Top Shot memungkinkan orang untuk menjual, membeli, dan memperdagangkan video highlight pemain NBA berlisensi resmi. Dikutip dari CNBC, Senin (1/3/2021) Top Shot telah menghasilkan lebih dari US$ 230 juta setara Rp 3 triliun (kurs Rp 14.240).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Platform itu tidak dibangun sendirian, NBA bermitra dengan Dapper Labs, produsen game Crypto Kitties, untuk membuat versinya dari aset digital yang dapat dikoleksi.

4. Karya Seni Digital

Sebuah karya seni digital terjual dengan harga US$ 70 juta atau sekitar Rp 980 miliar (kurs Rp 14.000) di rumah lelang Christie, Kamis lalu. Ini adalah penjualan pertama rumah lelang besar untuk karya seni yang tidak dalam bentuk fisik.

ADVERTISEMENT

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/3/2021), karya dengan nama 'Everydays - The First 5000 Days' adalah karya digital oleh seniman Amerika Mike Winkelmann atau yang dikenal dengan Beeple. Karya tersebut berupa kolase dari 5.000 gambar individu yang dibuat satu per hari selama lebih dari tiga belas tahun.

Penjualan karya itu seharga US$ 69.346.250 menempatkan Beeple di tiga besar artis paling berharga yang masih hidup. Hal itu diungkap Christie dalam sebuah cuitannya.

Karya Beeple lainnya juga sempat mendapat sorotan. Hal itu setelah Pablo Rodriguez-Fraile, seorang kolektor seni asal Miami, Amerika Serikat baru saja menjual karya seni video Beeple seharga Rp US$ 6,6 juta sekitar Rp 92,4 miliar (kurs Rp 14.000).

Padahal, awalnya video sepanjang 10 detik itu dibeli Pablo Oktober 2020 lalu dengan harga US$ 67.000 sekitar Rp 938 juta.


(hal/ara)

Hide Ads