Bitcoin adalah mata uang kripto terlaris sedunia. Bitcoin semakin populer, apalagi semenjak nilainya melonjak drastis selama satu tahun terakhir. Namun, uang kripto yang terkenal tak cuma Bitcoin lho
Beberapa hari lalu, tepatnya 14 April 2021, harga bitcoin memecahkan rekor di level US$ 64.526 atau Rp 942 juta. Nggak hanya itu, bitcoin juga semakin eksis setelah Elon Musk mengumumkan Tesla Inc menerima pembayaran dengan bitcoin untuk pembelian mobil.
Tetapi tahukah kamu? Masih ada 5 mata uang kripto lainnya yang nggak kalah eksis dari bitcoin. Menurut CoinMarketCap, ada 4 mata uang kripto yang kapitalisasi pasarnya juga nggak kalah dari bitcoin, yaitu Ethereum, Binance Coin, XRP, dan Tether.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, selain itu, masih ada 1 mata uang kripto yang masih merintis, tapi sudah eksis. Apa itu? Jawabannya adalah Dogecoin.
Yuk simak rangkuman ini biar semakin kenal dengan mata uang kripto tersebut!
Bitcoin
Bitcoin itu sering sekali diibaratkan sebagai ikan terbesar dan paling dikenal di lautan kripto. Kapitalisasi pasarnya itu lebih dari US$ 1 triliun atau sekitar Rp 14.540 triliun, lho!
Bitcoin dibuat oleh seseorang yang sampai sekarang ini belum diketahui siapa. Jadi, asal-usulnya masih misteri. Bitcoin adalah mata uang digital yang dibuat dengan teknologi blockchain. Dilansir dari CNN, Jumat (23/4/2021), blockchain adalah sebuah sistem yang dapat diibaratkan sebagai buku besar terdesentralisasi, tempat di mana transaksi bitcoin itu dicatat dan disimpan. Beda dengan mata uang tradisional seperti dolar Amerika Serikat (AS) atau rupiah yang peredaran dan penggunaannya dikendalikan oleh bank sentral.
Nah, karena semakin populer, banyak orang yang menilai bitcoin itu adalah investasi safe haven seperti emas. Maksudnya, bitcoin dianggap sebagai investasi yang baik, dan nilainya terlindung dari inflasi.
Akan tetapi, nilai bitcoin itu juga bisa naik-turun dalam hitungan detik, lho! Setelah tembus rekor saja, nilai bitcoin langsung anjlok 14% dalam kurun waktu kurang dari satu jam. Nah, makanya bitcoin nggak bisa dibilang sebagai investasi yang 100% aman, karena high risk, high return.
Bitcoin itu jumlahnya terbatas, cuma 21 juta koin. Nggak semua koin itu beredar, lho! Selain diincar para pembeli, bitcoin ini juga diincar para penambang alias miner.
Eits, tapi jangan salah, miner ini bukan pencuri bitcoin ya! Miner adalah sosok yang berperan di balik teknologi blockchain. Jadi, setiap ada transaksi bitcoin, miner itu yang membantu memecahkan teka-teki bloknya. Jika berhasil, miner dapat bitcoin dan juga altcoin.
Miner itu pekerjaannya tak mudah, lho! Upahnya pun tidak pasti. Padahal, miner harus membayar biaya listrik yang besar dan mempunyai perangkat komputer berspesifikasi tinggi yang nggak murah. Barulah miner bisa melakukan mining.
Ethereum
Ethereum adalah perangkat lunak berbasis blockchain dengan sumber terbuka yang dibuat pada tahun 2015. Nah, Ethereum itu punya mata uang kripto sendiri yang namanya Ether, yang merupakan mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar dengan nilai hampir US$ 300 miliar atau sekitar Rp 4,36 triliun!
Perangkat lunak ini dibuat dengan ide untuk memperluas penggunaan blockchain di luar bitcoin dan menggunakannya dalam aplikasi yang lebih luas. Jadi, Ether itu lebih dari "sekadar" mata uang kripto.
Berbeda dengan bitcoin, pasokan alias jumlah Ether tidak dibatasi. Jadi, bisa lahir token Ether baru dari proses penambangan yang mirip seperti dengan bitcoin. Harga Ether naik ke level tertinggi sepanjang masa lebih, yakni tembus US$ 2.500 atau sekitar Rp 36 juta per token menurut data CoinDesk.
Baca di halaman berikutnya