Pemerintah Zimbabwe sedang mencari cara agar kripto (cryptocurrency) seperti Bitcoin dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Hal ini guna memenuhi permintaan yang meningkat dan memanfaatkan teknologi.
Dilansir dari Business Insider, Selasa (9/11/2021), pensiunan Brigadir Kolonel Charles Wekwete, Sekretaris Tetap dan Kepala Kantor Unit Teknologi e-government Presiden dan Kabinet, membenarkan bahwa diskusi sedang berlangsung.
Wekwete mengatakan pihak berwenang di seluruh dunia masih berusaha mengembangkan kebijakan untuk aset kripto. Permasalahannya adalah implikasi untuk mengadopsi mata uang digital itu disebut masih belum jelas.
Ada juga kekhawatiran seputar pergerakan dana lintas batas yang tidak terdaftar, pencucian uang, hingga aliran dana gelap adalah faktor yang mendorong regulator Zimbabwe, bersama pihak lainnya di seluruh dunia untuk hati-hati membuka kripto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pemerintah telah menyiapkan mekanisme untuk mencoba dan mengumpulkan pandangan dari berbagai sektor masyarakat untuk akhirnya merumuskan kebijakan," kata Wekwete.
"Cepat atau lambat, pemerintah akan membuat pernyataan, tetapi kami belum sampai sana. Proses konsultatif sudah berlangsung," tambahnya.
Berdasarkan Chainalysis, adopsi kripto di Afrika melonjak 1.200% dalam 12 bulan hingga September. Ini adalah pertumbuhan tercepat ketiga di dunia, sebab orang menyukai koin digital karena mereka membantu menghindari pertukaran.
Menurut laporan Chainalysis 2021, Zimbabwe berada di peringkat ke-61 untuk adopsi kripto. Pada 2016, bank sentral negara itu mengatakan kepada lembaga-lembaga untuk menghentikan pemrosesan transaksi dalam mata uang digital, dengan alasan risiko seputar aktivitas terlarang.
Tetapi pada akhir Oktober, Menteri Keuangan Zimbabwe Mthuli Ncube mengatakan 30% dari pemuda di negara itu telah berinvestasi di kripto. Menurutnya regulasi sangat penting dan negara itu bekerja dengan investor untuk mengembangkan dana yang diperdagangkan di bursa berbasis kripto.
Perkembangan terjadi setelah El Salvador, negara berkembang lainnya mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada September dengan harapan memperbaiki ekonominya.
Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan minggu lalu bahwa keuntungan Bitcoin membantu mengembangkan dokter hewan peliharaan dan akan membantu membangun 20 sekolah.