Pendanaan dari teknologi keuangan (fintech) di Asia Tenggara melonjak lebih dari tiga kali lipat dalam sembilan bulan pertama tahun ini dibandingkan 2020. Kini totalnya mencetak rekor US$ 3,5 miliar setara Rp 49,7 triliun (kurs Rp 14.200).
Dikutip dari Reuters, Rabu (10/11/2021) yang mengutip laporan United Overseas Bank (UOBH.SI), PwC Singapura dan Singapore FinTech Association (SFA), rebound didorong oleh 167 kesepakatan termasuk 13 mega putaran yang menyumbang US$ 2 miliar dari total pendanaan. Mega Putaran adalah pendanaan yang menghasilkan US$ 100 juta atau lebih.
Belakangan fintech telah menarik pelanggan yang cukup besar. Perusahaan teknologi dan cryptocurrency yang dominan mengalami kenaikan yang signifikan masing-masing menempati peringkat kedua dan ketiga.
Singapura, pusat keuangan Asia Tenggara, menyumbang hampir setengah dari kesepakatan kawasan sebesar US$1,6 miliar.
Yang paling aktif berikutnya adalah Indonesia, menyumbang US$ 904 juta, diikuti oleh Vietnam dengan US$ 375 juta.
Simak Video "Sengkarut Hukum Pinjol "
(zlf/zlf)